Biak (ANTARA) - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan Kabupaten Biak Numfor sudah memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) pariwisata dengan baik.
“Sekarang tinggal tugasnya adalah mempromosikan supaya nanti banyak wisatawan, baik nusantara maupun wisatawan mancanegara untuk kemudian datang ke Biak-Numfor dan menikmati destinasi-destinasi pariwisata yang sudah dibangun oleh pemerintah,” katanya saat berkunjung ke Desa Wisata Pantai Anggaduber, Pulau Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Minggu.
Seperti diketahui, Desa Wisata Pantai Anggaduber merupakan salah satu destinasi pariwisata yang didukung oleh pemerintah pusat melalui DAK pariwisata. Pada tahun 2022, pemerintah mengucurkan DAK fisik pariwisata tahun 2022 sebesar Rp23,8 miliar.
Pihaknya hendak mendorong DAK agar dapat dimanfaatkan secara baik oleh DAK. “Untuk penataan lahan, tata kelola kawasan, ini sudah cukup bagus. Terus kemudian juga DAK dialokasikan untuk Tourism Information Center (TIC) dan tadi Gazebo-Gazebo, ada 20 Gazebo itu dibangun melalui dana alokasi khusus,” ucapnya.
Namun, dia memberikan catatan yang perlu diperhatikan Pemda Biak Numfor, yakni terkait kebersihan dan kepastian sirkulasi air toilet, lalu TIC harus ditata supaya lebih menarik, sehingga menjadi pusat informasi pariwisata yang baik.
Selain itu, Amalia juga menekankan peran penting masyarakat supaya turut menjaga dan melestarikan fasilitas yang sudah dibangun, serta tanggung jawab Pemda Biak Numfor guna memastikan pengelolaan seluruh sarana-prasarana secara berkelanjutan.
Baca juga: PLN satu-satunya BUMN peraih Indonesia's SDGs Award 2023 dari Bappenas
Baca juga: Teknologi digital jadi kunci perbaikan layanan publik
“Ini jalan juga dibangun oleh DAK, jalannya kan sudah mulus. Jadi, saya pikir ini contoh salah satu kolaborasi DAK lintas bidang dengan tematik pariwisata yang dimanfaatkan secara baik oleh pemerintah daerah dan tentunya tinggal ada beberapa improvement atau peningkatan saja yang perlu nanti menjadi catatan untuk terus dikembangkan ke depan,” ungkap Deputi Bidang Ekonomi Bappenas.