Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengimbau masyarakat waspada terhadap penyebaran varian baru COVID-19 dari Omicron, seperti EG.2 dan EG.5, dengan menerapkan protokol kesehatan serta pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Masyarakat jangan panik, tapi harus tetap waspada karena varian baru COVID-19 ini penyebarannya lebih cepat namun dampaknya lebih ringan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr Emirald Isfihan di Mataram, Jumat.
Dia mengatakan hal tersebut menyikapi terjadinya peningkatan kasus COVID-19 varian baru di DKI Jakarta mencapai 40 persen dalam sepekan terakhir, sedangkan di Mataram, kasus COVID-19 varian baru itu sejauh ini belum ditemukan.
Kendati demikian, ia mengajak masyarakat untuk melakukan langkah antisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker ketika berada di tempat umum atau pusat keramaian, dan ketika sedang sakit.
Selain itu, rajin mencuci tangan setelah beraktivitas sebagai salah satu langkah memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Cuci tangan harus jadi budaya kita, sebab sumber penularan virus penyakit salah satunya dari tangan," katanya.
Emirald juga mengimbau masyarakat agar segera berobat ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat ketika mengalami gangguan kesehatan.
"Ketika masyarakat mengalami gejala demam, batuk, pilek, sesak napas, harus segera ke faskes terdekat dan 11 puskesmas di Mataram siap melayani secara gratis," katanya.
Menyinggung tentang penggunaan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan (nakes) di 11 puskesmas, ia mengatakan penggunaan APD tetap dilakukan sesuai standar dan level penanganan.
Kasus COVID-19 tahun lalu tinggi sehingga APD yang digunakan level 2-3 atau untuk situasi risiko sedang dan tinggi, sedangkan APD level 1 menggunakan untuk situasi dengan risiko rendah.
"Sampai sekarang nakes di puskesmas masih menerapkan APD namun sesuai dengan kelasnya dan tingkat risiko pasien yang ditangani," katanya.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56