Angka kelahiran sapi di Sulbar melampaui target

id populasi sapi Sulbar, IB ternak sapi,Ternak

Angka kelahiran sapi di Sulbar melampaui target

Pemerintah Sulbar mendistribusikan, semen beku dan N2 cair untuk mendukung pengembangan inseminasi buatan sehingga meningkatnya populasi ternak unggul di Sulbar, di Mamuju, Senin (25/12/2023) ANTARA Foto/ M Faisal Hanapi

Mamuju (ANTARA) - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Muhtar mengemukakan angka kelahiran sapi di provinsi itu sepanjang 2023 mencapai 5.009 ekor atau melampaui target pemerintah yang ditetapkan sebanyak 4.725 ekor.

"Pada tahun ini Pemprov Sulbar menargetkan kelahiran sapi sebanyak 4.725 ekor dan terealisasi sebanyak 5.009 ekor," kata Muhtar di Mamuju, Senin.

Ia mengatakan berkat program inseminasi buatan (IB) yang dilaksanakan pemerintah sebanyak 6.904 dosis, target kelahiran sapi pada tahun ini terlampaui, yakni mencapai 5.009 ekor.

Baca juga: Wamentan minta pengawasan hewan ternak di Mamuju diperketat

Menurut dia, pemerintah Sulbar terus berupaya meningkatkan populasi ternak sapi sekaligus memperbaiki kualitas genetiknya melalui kegiatan program sapi kerbau komoditas andalan negeri (Sikomandan).

"Sikomandan adalah salah satu program unggulan Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk menambah populasi sapi dan kerbau secara nasional melalui kegiatan inseminasi buatan," katanya.

Menurut dia, kelahiran sapi di Sulbar pada 2023 tersebut meningkat dibandingkan tahun 2022 sekitar 4.614 ekor. Baca juga: Menko Marves bahas investasi panas bumi hingga impor ternak dengan KenyaIa menyampaikan sapi yang dikembangkan di Sulbar terdiri atas berbagai jenis, di antaranya salo Simental, Limousin, Angus, Madura, Bali, Ongole, Brahman, PO, Pasundan, dan Wagyu.

Baca juga: Distanak Sulbar sosialisasi penyelamatan sapi betina
Baca juga: Sulbar Andalkan Bibit Sapi Impor Brahman Cross dari Australia


Pemerintah Sulbar, lanjutnya, akan terus mendistribusikan semen beku dan N2 cair pada peternak sapi di provinsi tersebut untuk mendukung pengembangan inseminasi buatan, sehingga meningkatkan populasi ternak unggul.

"Dalam rangka mencukupi daging nasional, diperlukan peningkatan populasi ternak, terutama ternak sapi melalui penyediaan bibit yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya dengan teknologi IB," ujarnya.