Mataram (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Inspektur Jenderal Polisi Raden Umar Faroq menaruh atensi terhadap pergerakan arus lalu lintas di kawasan wisata yang menjadi lokasi pilihan masyarakat merayakan malam pergantian tahun.
"Kemacetan di kawasan wisata ini memang perlu diantisipasi, seperti di wilayah Senggigi. Nanti pada pukul 00.00 Wita, jalur di sana akan diterapkan sistem buka tutup," kata Irjen Pol. Umar Faroq di Mataram, Minggu malam.
Dia menjelaskan penerapan sistem buka tutup jalur yang akan berlaku sejak pukul 00.00 Wita ini untuk mencegah kemacetan saat terjadi pergerakan arus balik kendaraan dari kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, ke Kota Mataram.
"Jadi, untuk mencegah kepadatan kendaraan yang mau pulang selesai merayakan pergantian malam tahun baru dari arah Senggigi, kendaraan yang datang dari arah Mataram mau ke Lombok Utara, itu untuk sementara dialihkan, ini mengondisikan, sifatnya situasional," ujarnya.
Direktur Lalu Lintas Polda NTB AKBP Romadhoni Sutardjo turut menyampaikan imbauan kepada warga yang berlibur ke kawasan wisata, khususnya ke wilayah Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, agar mendukung upaya kepolisian dalam mengatur arus lalu lintas.
"Saya minta untuk hindari parkir di bahu jalan, silakan masuk ke kantong-kantong parkir yang sudah disediakan. Ikuti arahan anggota kami di lapangan, mohon dukungan agar arus lalu lintas tetap lancar," kata Romadhoni.
Terkait penerapan sistem buka tutup pada pukul 00.00 Wita, jelas dia, akan diterapkan di simpang tiga wilayah Montong, Kota Mataram. Lokasi tersebut, jelas dia, menjadi titik yang tepat untuk mengatur pergerakan arus kendaraan dari dan menuju kawasan wisata Senggigi.
Ia menyampaikan bahwa pergerakan masyarakat pada malam pergantian tahun ini terpantau paling padat terjadi di wilayah Senggigi.
"Jadi, dari pantauan seluruh wilayah, aktivitas yang paling tinggi malam ini ada di Senggigi. Kalau di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, belum sepadat seperti Senggigi, masih bisa terkendali oleh jajaran Polres Lombok Tengah," ujarnya.