Petenis Prancis Medvedev lewati "kondisi brutal"

id Medvedev,Daniil Medvedev,Australian Open,Terence Atmane

Petenis Prancis Medvedev lewati "kondisi brutal"

Petenis Rusia Daniil Medvedev merayakan kemenangan atas rekan senegaranya Andrey Rublev usai pertandingan penyisihan grup Tenis ATP Finals di Pala Alpitour, Turin, Italia, Senin (13/11/2023). Daniil Medvedev mengalahkan Andrey Rublev dengan skor 2-0, 6-4, 6-2. ANTARA FOTO/REUTERS/Guglielmo Mangiapane/Spt.

Jakarta (ANTARA) - Petenis Prancis Terence Atmane memukul raketnya dan terpaksa mundur dari pertandingan sambil menangis karena mengalami kram serius pada saat ia mampu menekan unggulan ketiga Danill Medvedev di Australian Open, Senin.

Petenis kualifikasi tersebut berjuang di tengah panas terik di Margaret Court Arena dan membuat Medvedev kewalahan dengan merebut set pertama namun tidak mampu melanjutkannya ketika kedudukan 5-7, 6-2, 6-4, 1-0.

"Kondisinya sangat brutal. Semakin dia (Atmane) memainkan intensitas ini, semakin baik persiapannya," kata Medvedev, finalis Australian Open dua kali itu, seperti disiarkan AFP, Senin.

"Saya senang bisa lolos. Saya bermain buruk di awal set pertama, tapi saya senang bisa kembali mendapatkan momentum."

Medvedev melakukan break untuk kedudukan 2-1 pada set pembuka dan unggul 5-3, namun Atmane berhasil menyamakan skor menjadi 5-5 ketika Medvedev gagal melakukan pukulan. Dengan kepercayaan dirinya yang semakin meningkat, Atmane pada debutnya di Grand Slam merebut set tersebut dan membuat petenis peringkat tiga dunia itu menggelengkan kepalanya tak percaya.

Medvedev bangkit untuk melewati set kedua sebelum Atmane mulai mengalami kram parah. Atmane kesulitan bergerak dan dia menghancurkan raketnya ketika kehilangan servis untuk tertinggal 1-2 pada set ketiga.

Namun, petenis berusia 22 tahun itu dengan gagah berani terus berjuang dalam kondisi kesakitan dengan memadukan servis yang mengandalkan lengan saat Medvedev mendapatkan peluang untuk merebut set ketiga.

Namun, setelah kalah pada gim pertama set keempat, ia terpaksa mundur, menangis tersedu-sedu saat pertandingannya harus berakhir. Medvedev yang akan menghadapi petenis nonunggulan asal Finlandia Emil Ruusuvuori pada babak berikutnya, menjelang pertandingan mengatakan bahwa ia berusaha untuk menjadi "dewasa" dan melakukan lebih sedikit "hal-hal bodoh" di lapangan untuk menghilangkan reputasinya sebagai "penjahat tenis."

Baca juga: Jadwal pertandingan olahraga dalam dan luar negeri pada Rabu ini
Baca juga: Nadal "comeback" meramaikan kualifikasi Brisbane International

Atlet Rusia itu dikenal dengan ledakan emosi di lapangan. Dia berperilaku baik terhadap Atmane, tapi dia mengeluh tentang botol air.

Medvedev kalah dari Novak Djokovic di final Melbourne 2021 dan Rafael Nadal setahun kemudian, yang memicu kemerosotan performa. Namun, sejak itu ia bangkit kembali, memenangi 66 pertandingan musim lalu, lebih banyak dari petenis lain dalam tur.