Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menargetkan perluasan digitalisasi layanan tiket daring di 10 pelabuhan penyeberangan pada 2024 ini.
"Rencananya, empat pelabuhan penyeberangan di Cabang Ambon menjadi yang pertama untuk diterapkan digitalisasi tiket online di tahun 2024 ini. Kemudian, untuk pelabuhan lainnya akan diimplementasikan secara bertahap dengan target total 10 pelabuhan penyeberangan," kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Cabang lainnya yang direncanakan segera mendapatkan tambahan fasilitas sistem pembayaran daring, yakni Cabang Batulicin, Bajoe, Ternate, dan Bitung.
Hingga akhir 2023, ASDP telah menerapkan digitalisasi layanan tiket daring di 20 pelabuhan, yaitu Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Ujung, Kamal, Pototano, Kayangan, Tanjung Kalian, Gorontalo, dan Pagimana.
Shelvy mengatakan implementasi tersebut mempermudah pengguna jasa untuk mendapatkan/membeli tiket ferry yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja serta tidak perlu berebutan antre di pelabuhan.
Potensi terjadinya kepadatan di area pelabuhan penyeberangan pun dapat diminimalisir dengan baik karena populasinya tersebar secara merata sesuai dengan kuota tiket yang dibuka.
Pengguna jasa juga akan menerima e-tiket secara real time setelah proses pembayaran tiket dilakukan, yang kemudian pengguna jasa dapat menunjukkan e-tiket tersebut di pelabuhan untuk dapat melakukan check in sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Shelvy juga menjelaskan bahwa sejarah perubahan pembelian tiket di ASDP. Sebelum akhir 2008, ASDP masih menerapkan penjualan tiket sobek (kertas) secara manual di pelabuhan.
Kemudian akhir 2008, mulai diberlakukan RFID ticketing (tiket keras), di mana pembelian tiket tetap dilakukan di loket pelabuhan. Pada Agustus 2018, dilakukan digitalisasi pembayaran tiket menggunakan prepaid card (cashless).
"Dan terakhir sejak Mei 2020, ASDP mulai menerapkan layanan penuh tiket online di Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk. Tercatat total pengguna platform Ferizy hingga 31 Desember 2023 mencapai 1.976.486 pengguna," ujar Shelvy pula.
ASDP memahami pentingnya beradaptasi mengikuti tren perkembangan teknologi agar dapat terus memberikan pengalaman terbaik serta meningkatkan kualitas layanan penyeberangan kepada seluruh pengguna jasa.
"Digitalisasi telah menjadi sebuah keharusan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melakukan transaksi pembayaran pada layanan transportasi," ujarnya lagi.
Selain itu, digitalisasi juga sebagai bukti kontribusi nyata ASDP dalam memperlancar konektivitas antarwilayah, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah serta memperlancar distribusi arus logistik ke seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: ASDP mengoptimalkan operasional layanan Pelabuhan Jangkar-Lembar
Baca juga: Sebanyak 241.057 orang menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk Bali
Shelvy juga mengatakan layanan tiket daring Ferizy merupakan salah satu produk dari terwujudnya salah satu misi ASDP, yaitu penerapan teknologi berbasis nilai.
"Tujuannya, tentu saja untuk turut serta dalam pengembangan ekonomi daerah melalui sektor logistik dan pariwisata," ujarnya pula.
Berita Terkait
Penumpang feri Danau Toba naik 12,7 persen pada kegiatan Aquabike
Senin, 18 November 2024 6:02
ASDP patuhi ketentuan Kemenhub tunda penyesuaian tarif penyeberangan
Jumat, 1 November 2024 20:15
ASDP perluas konektivitas Nusantara layani hingga 304 lintasan
Rabu, 16 Oktober 2024 7:30
ASDP perluas konektivitas Nusantara layani 304 lintasan
Rabu, 16 Oktober 2024 4:54
Libur Nataru, ASDP sediakan layanan pesan tiket via ferizy
Minggu, 13 Oktober 2024 12:11
ASDP meraih peringkat tujuh BUMN terbaik
Jumat, 4 Oktober 2024 6:36
Dukung MotoGP Mandalika 2024, ASDP catat peningkatan penumpang hingga 26 persen
Minggu, 29 September 2024 20:43
ASDP beri layanan penyeberangan prima jelang MotoGP Mandalika
Jumat, 13 September 2024 18:03