Jakarta (ANTARA) - Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk Hafid Hadeli menyampaikan bahwa aksi akuisisi portofolio kredit konsumen Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) pada Desember lalu, ikut menopang pertumbuhan bisnis Bank Danamon sepanjang tahun 2023.
Hafid menambahkan bahwa akuisisi tersebut membantu pertumbuhan aset Bank Danamon, baik dalam bentuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Kredit Tanpa Agunan (KTA), maupun kartu kredit.
"(Akuisisi) selesai di tahun 2023 dan kami mendapatkan kurang lebih 70 ribuan customer (dari Standard Chartered Bank Indonesia), itu akan menambah perbendaharaan customer di Bank Danamon," kata Hafid dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.
Bank yang berada di bawah naungan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) itu mencatatkan pertumbuhan kredit serta trade and finance sebesar 19 persen Year-on-Year (YoY) menjadi Rp174,9 triliun pada tahun 2023.
Menurut perusahaan, portofolio kredit konsumen menunjukkan pertumbuhan kredit tertinggi mencapai 41 persen YoY. Pertumbuhan itu ditopang oleh partnership dengan perusahaan real estat Jepang dan akuisisi portofolio kredit konsumen SCBI.
Khusus untuk KPR, Hafid mengatakan bahwa Danamon telah membukukan penjualan hingga Rp6 triliun. Dengan demikian, aset KPR yang dimiliki Danamon menjadi Rp13,5 triliun pada akhir tahun atau sekitar 8 persen dari total portofolio kredit.
"Kami menargetkan rumah yang di level antara Rp1 miliar-Rp5 miliar. Promosi yang kami lakukan bunga bersaing, kami mulai dengan 3,88 persen. Dan kami juga punya produk unggulan yaitu KPR Danamon lebih, di mana KPR itu bisa di-offset dengan tabungan yang ada," kata Hafid.
Sebelumnya, bank yang berada di bawah jaringan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) itu telah mengakuisisi perusahaan-perusahaan penyedia jasa finansial, seperti Home Credit Indonesia dan Filipina serta Akulaku. Danamon juga memiliki anak usaha di bidang pembiayaan, yaitu PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance).
Baca juga: Pemilik baru MU Ratcliffe sebut tak cari uang dari akuisisi 25 persen
Baca juga: OJK sebut ada tiga investor asing siap akuisisi multifinance Indonesia
MUFG dan Adira Fincance saat ini dalam proses untuk mengakuisisi perusahaan pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance). Direktur Utama Adira Finance I Dewa Made Susila mengungkapkan bahwa proses akuisisi tersebut menjelang tahap akhir dan masih menunggu subjek persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Akuisisi Mandala Finance ditargetkan selesai pada semester I tahun ini.
"Minggu lalu sudah dilakukan RUPS pengambilalihan saham mayoritas oleh MUFG dan Adira. Adira berpartisipasi sebesar 10 persen dari saham Mandala. Tapi saat ini masih menunggu approval, menunggu closing atau penutupan dari transaksi ini," kata Made pula.