Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sebanyak 250 orang lansia mengikuti operasi katarak dalam kegiatan bakti sosial kolaborasi dengan Bank NTB.
"Dari 400 orang penderita katarak, sebanyak 150 warga lansia Kabupaten Bima dan 100 warga Kota Bima mengikuti operasi katarak di RSUD Sondosia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Fathurrahman di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan skrining selama tiga hari pada 21 Puskesmas di Kabupaten Bima dan diperoleh data terdapat 400 orang penderita. Namun yang akan dilakukan operasi dalam kegiatan bakti sosial sebanyak 250 orang.
"Anggaran operasi katarak gratis ini didukung Bank NTB Syariah dan kita berharap dukungan itu dapat diberikan secara berkelanjutan," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr Lalu Hamzi Fikri mengatakan jumlah penderita katarak di NTB sebanyak 15 ribu orang. Kasus katarak ini menempati urutan nomor dua di Indonesia setelah Provinsi Jawa Timur, sehingga pemerintah menargetkan penanganan kasus katarak tersebut sebanyak 5.000 orang per tahun.
"Jumlah tersebut dapat diselesaikan dalam kurun waktu tiga tahun," katanya.
Ia mengatakan sebagian besar katarak disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet, sehingga banyak penderita yang berdomisili di wilayah pesisir seperti nelayan. Oleh karena itu untuk melindungi mata dianjurkan menggunakan kacamata hitam saat melakukan aktivitas pada siang hari.
"Warga diharapkan bisa menggunakan kaca mata hitam," katanya.
Ia mengatakan saat ini murid sekolah dasar dan para pelajar sekolah menengah juga mengalami gangguan penglihatan, karena radiasi dari layar Hp. Karena itu, anak-anak perlu dilindungi agar tidak menggunakan perangkat elektronik dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu masyarakat juga diminta untuk secara teratur mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti jambu biji, brokoli, wortel, jeruk, jenis buah-buahan dan sayuran lainnya.
"Semua pihak perlu memperhatikan kesehatan mata, karena berpengaruh baik pada aktivitas mata pencaharian," katanya.