Jakarta (ANTARA) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan saat ini Proyek Strategis Nasional (PSN) Palapa Ring Integrasi masih dalam tahapan studi kelayakan atau feasibility study.
"Kami sedang memperbaiki dan mengevaluasi feasibility study dari Palapa Ring Integrasi ini. Kenapa kami perbaiki dan tidak seperti semula? Karena kami harapkan ada efisiensi-efisiensi dari sisi anggaran maupun optimasi dari sisi teknis ketika kami melibatkan lebih banyak pihak," kata Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo Fadhilah Mathar di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat.
Adapun proyek Palapa Ring Integrasi diinisasi pada 2020 dan awalnya direncanakan akan menghubungkan ketiga jaringan tulang punggung, yaitu Palapa Ring Barat, Tengah dan Timur agar semakin andal dan berkualitas.
Integrasi itu diharapkan dapat memperkuat ketahanan konektivitas ketika terjadi kendala pada salah satu jaringan.
Baca juga: Kemenkominfo sosialisasi pembangunan jaringan Palapa Ring Integrasi
Meski demikian dengan adanya perkembangan pengguna dan perubahan perilaku jaringan internet di Indonesia maka BAKTI Kominfo pun melakukan studi ulang agar nantinya proyek ini bisa berjalan dengan efisien.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menciptakan efisiensi itu menurut Fadhilah di antaranya dengan berkomunikasi intens bersama para penyelenggara layanan telekomunikasi.
"Saat ini kami tengah bicara dengan opsel (operator seluler), kemudian dengan asosiasi seperti APJATEL (Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi), kami juga melibatkan penyedia jasa telekomunikasi lain sehingga harapannya semua tercover," kata Fadhilah.
Baca juga: Akademisi: Tol Langit bisa percepat capaian target 3.500 "startup"
Fadhilah mengatakan hadirnya Palapa Ring Integrasi nantinya juga dapat mendukung target Kementerian Kominfo yang baru-baru ini menginginkan kecepatan rata-rata internet di Indonesia bisa mencapai 100 Mbps khususnya untuk fixed broadband.
Hal itu dikarenakan Palapa Ring Integrasi bakal bersifat sebagai jaringan tulang punggung yang mengandalkan teknologi fiber optik.
"Palapa Ring Integrasi itu sangat penting karena dengan menargetkan fixed broadband rata-rata kecepatannya 100 Mbps maka fiberisasi harus dilakukan. Baik itu fiberisasi teresterial (di darat) maupun SKKL submarine (di laut)," tutupnya.
Baca juga: Presiden Jokowi harapkan Palapa Ring perkuat perdagangan dan perbaikan birokrasi
Proyek Palapa Ring Integrasi masih dalam tahapan studi kelayakan
Kami sedang memperbaiki dan mengevaluasi feasibility study dari Palapa Ring Integrasi ini