Peneliti Vokasi UI pelajari model pendidikan di Rusia

id Devie rahmawati,Rusia,Pendidikan rusia,Concert Hall ,Kurikulum,Vokasi,UI,Peneliti UI,Depok,Kampus,Jabar,CEO,Rektor,Kazan

Peneliti Vokasi UI pelajari model pendidikan di Rusia

Salah satu ruang kelas sekolah di Rusia. ANTARA/Dok. Pribadi.

Depok (ANTARA) - Peneliti Vokasi Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati berkesempatan mempelajari model pendidikan vokasi di perguruan tinggi dan standar praktik pendidikan dasar di Kota Kazan, Naberezhnye Chelny, Almetyevsk, dan Alekseevsk, Rusia.

“Dialog dengan CEO Innopolis University memberikan perspektif baru bahwa kampus mereka didesain untuk dikelola layaknya IT Company -run a university as an IT company-. Pimpinan universitas ialah seorang CEO, di mana posisi Rektor berada di bawah CEO, yang fokus mengelola riset dan akademik,” kata Devie Rahmawati, peneliti dan pengajar Vokasi UI dalam keterangannya di Depok, Senin.

Baca juga: Peneliti UI masuk top dua persen Scientist Worldwide

Devie menjelaskan, universitas memperoleh pendapatan salah satunya melalui paten riset. Di Innopolis menurut mereka, tidak mungkin Industri akan melirik kampus, kalau kampus tidak serius menawarkan program atau karya yang relevan dengan industri.

"Inilah mengapa mereka memiliki sales dan account manager untuk setiap perusahaan yang menjadi mitra kampus. Terbukti, Innopolis sedikitnya sudah memiliki 500 paten dari dosen dan mahasiswa,” kata Devie Rahmawati.

Devie menyebutkan, di Rusia pendidikan menjadi salah satu rahasia keunggulan SDM, yang dimulai dari standar tinggi di Sekolah Dasar Negeri dari Pemerintah, yang berlangsung selama 4 tahun dan gratis.

"Fasilitas berupa kolam renang, lapangan bola, concert hall, makan pagi dan siang gratis, hingga perlengkapan belajar berbasis teknologi tinggi adalah sarana prasarana wajib di pendidikan dasar,” kata Devie Rahmawati yang juga pegiat literasi digital itu.

“Kurikulum yang padat, namun, dikemas dengan menyenangkan, sehingga mudah diserap oleh anak-anak, dan mereka tidak merasa bosan ataupun lelah di sekolah,” kata Devie.

Baca juga: Peneliti UI: Masyarakat NTB siap menghadapi perkembangan KEK Mandalika

Dia mengatakan tidak hanya itu, pemda di Rusia juga menyediakan fasilitas sosial yang memberikan berbagai pelatihan-pelatihan gratis untuk pengembangan bakat dan ketrampilan anak, seperti studio musik, game station, memahat, melukis, menjahit, dan berbagai sarana lain yang buka Senin hingga Minggu, serta dapat diakses gratis.

"Bahkan di Kazan, ada satu Concert Hall publik yang didedikasikan khusus hanya untuk anak-anak,” kata Devie Rahmawati.