Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan kondisi cuaca di Indonesia hari ini mayoritas masih diguyur hujan, terutama di wilayah barat Indonesia imbas bibit siklon tropis yang muncul di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.
"Kecepatan angin maksimum 20 knot atau 37 kilometer per jam dan tekanan udara minimum sebesar 1.007 hectopascal. Bibit siklon tropis tersebut bergerak perlahan ke arah selatan hingga barat daya," kata Prakirawan BMKG, Syndhy Indah dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Bibit siklon tropis tersebut membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi di Laut Flores, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kemudian, Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Timur hingga Nusa Tenggara Barat serta daerah pertemuan angin atau konfluensi di Laut Jawa dan Samudra Hindia sebelah Selatan Jawa. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut.
Di Pulau Sumatra, cuaca berawan hanya diperkirakan muncul di Banda Aceh. Hujan ringan di Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Padang. Sedangkan hujan lebat berpotensi turun di Bandar Lampung. Adapun hujan petir perlu diwaspadai terjadi di Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, dan Palembang.
Bergeser ke Pulau Jawa hujan ringan hingga sedang diprakirakan mengguyur seluruh kota besar, kecuali Surabaya yang berpotensi hujan petir. Di Kepulauan Sunda Kecil, hujan ringan berpotensi turun di Mataram dan hujan petir diperkirakan terjadi di Denpasar serta Kupang.
BMKG memprakirakan kondisi cuaca Pulau Kalimantan berpotensi diguyur hujan ringan dan hujan petir. Hujan ringan diprediksi turun di Pontianak, Palangka Raya, Samarinda. Sedangkan hujan petir di Banjarmasin dan Tanjung Selor.
Prakiraan tinggi gelombang laut di wilayah Indonesia cukup kondusif berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter. Waspadai tinggi gelombang berkisar antara 2,5 hingga 4 meter di Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
"Ada potensi banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah," pungkas Prakirawan BMKG Syndhy Indah.