Tujuh korban kebakaran di Mampang Jakarta Selatan sudah teridentifikasi
idRS Polri,Identifikasi korban kebakaran ,Kebakaran Jakarta ,Kebakaran Mampang ,Kebakaran Jakarta Selatan
Sejumlah petugas pemadam kebakaran melakukan pendinginan ruko Saudara Frame dan Galery yang terbakar di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat (19/4/2024). Menurut Kapolsek Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kompol David Yunior Kanitero, menyebut tujuh korban meninggal dunia akibat kebakaran di ruko tersebut ditemukan dalam satu ruangan yang berada di lantai dua. ANTARA FOTO/Reno Esnir/YU
Jakarta (ANTARA) -
Rumah Sakit Polri Kramat Jati telah berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah korban kebakaran toko bingkai di Jalan Mampang Prapatan Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang terjadi pada Kamis(18/4).
"Kami baru saja selesai rekonsiliasi. Alhamdulillah tujuh korban tersebut sudah diidentifikasi semua," kata Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Hariyanto ketika dikonfirmasi di Jakarta, Jumat malam.
Menurut dia, seluruh jenazah korban teridentifikasi berdasar pencocokan data gigi dari "antemortem" dengan "postmortem".
Jenazah tujuh korban yang teridentifikasi adalah pria berinisial TT (75), perempuan berinisial H (39), bayi laki-laki R (2) dan anak laki-laki berinisial A (7) yang merupakan satu keluarga.
Sedangkan tiga jenazah lainnya merupakan asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di lokasi kejadian, yakni ART perempuan berinisial T (25), ART perempuan berinisial S (22) dan ART perempuan berinisial J (18).
Setelah jenazah teridentifikasi, ketujuh jenazah yang sebelumnya dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati sudah dapat diserahkan kepada pihak keluarga.
Namun pada Jumat malam baru lima jenazah yang diserahkan. Sedangkan dua jenazah korban kebakaran Mampang Prapatan lainnya menunggu keputusan pihak keluarga.
"Ada lima jenazah, yakni kakek, ibu, ada dua anak, satu ART. ART ini inisial T. Nanti kami persiapkan kalau mau dibawa ke pihak keluarganya," tuturnya.
Selain jenazah, RS Polri juga menyerahkan properti atau barang pribadi seperti kalung, perhiasan dan pakaian terakhir yang dikenakan korban saat kejadian.
Meski ketujuh korban menderita luka bakar berat dengan tingkat 90 persen dan derajat (grade) empat luka bakar, tapi RS Polri Kramat Jati menyatakan tidak mengalami kesulitan berarti saat identifikasi.
"Alhamdulillah ini juga disaster-nya juga tertutup ya bukan terbuka (tidak ada orang luar). Jadi disaster ini diketahui oleh keluarga yang tinggal di dalam itu siapa saja," kata Hariyanto.