Denpasar (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Bali, memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bidang kuliner di kota setempat agar dapat lebih kompetitif dalam menjalankan bisnisnya.
"Pelatihan ini tidak saja untuk meningkatkan keterampilan memasak, tetapi peserta dapat memahami tren baru penerapan sanitasi memasak dan penerapan konsep inovatif," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Ni Luh Putu Riyastiti di Denpasar, Rabu.
Riyastiti menyampaikan hal tersebut membacakan sambutan Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara saat membuka pelatihan dan pendampingan pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner yang diikuti puluhan peserta tersebut.
Dengan pelatihan ini, pelaku UMKM yang mengembangkan usaha lele tersebut diharapkan dapat memahami tren terbaru, menerapkan sanitasi dalam memasak, mengembangkan konsep bisnis yang inovatif serta membangun jaringan yang kuat dalam industri.
"Tujuan kegiatan ini untuk memperkuat industri kreatif melalui peningkatan kapasitas SDM pelaku ekonomi kreatif di bidang kuliner. Jadi, tidak hanya ingin menciptakan koki yang handal, tetapi juga wirausaha kuliner yang mampu bersaing di pasar global yang semakin kompetitif," ujar Riyastiti.
Puluhan peserta dari pelaku UMKM ini akan mendapatkan pelatihan selama tiga hari dan praktik langsung serta kunjungan lapangan. Selanjutnya mendapatkan pendampingan usaha selama tiga bulan dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.
Sementara itu Kepala Bidang Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede Suyasa menambahkan, pelatihan ini sebagai salah satu upaya Pemkot Denpasar melalui Dinas Pariwisata Kota Denpasar untuk meningkatkan wawasan serta jaringan para pelaku UMKM di Kota Denpasar.
Pelatihan kali ini difokuskan kepada pelaku UMKM kuliner di Desa Padangsambian Kaja, Kota Denpasar, yang telah membudidayakan lele sejak sebelum pandemi COVID-19 dan tetap eksis hingga saat ini.
"Desa ini memiliki hasil budidaya ikan khususnya lele sebagai salah satu cikal bakal produk unggulan desa yang potensial dapat dikembangkan di Desa Padangsambian Kaja. Hasil budidaya lele ini selanjutnya diproses dalam bentuk produk yang lebih kreatif dan inovatif," ucapnya.
Dengan pola seperti ini diharapkan terjadi proses berkesinambungan dan meningkatkan perputaran ekonomi di desa dan di Kota Denpasar.
"Dengan memiliki produk unggulan, diharapkan kelak Desa Padangsambian Kaja dapat menjadi desa wisata kreatif bidang kuliner dengan produk unggulan yang menjadi ciri khasnya," katanya.
Baca juga: Kemenkop UKM mendorong inklusi keuangan UMKM lewat forum APEC
Baca juga: BNI bawa UMKM kopi binaan Xpora ke Amerika
Untuk pelatihan tersebut, pihaknya bekerja sama dengan para akademisi dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana untuk menjadi narasumber pada pelatihan tersebut.