Pulau Lombok selain kaya wisata alam dan budaya, ternyata juga kaya wisata kuliner. Kekayaan wisata kuliner itu bisa jadi juga karena di pulau tersebut banyak berdiam berbagai suku yang ada di nusantara, seperti suku Sasak, Suku Sumbawa, Suku Bima, Bali maupun Jawa.
Bagi masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur, makanan ringan klepon barangkali bukanlah jenis makanan yang asing. Bahkan, makanan tersebut cukup mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional di kawasan tersebut.
Apalagi, jika kita sedang melintas di sekitar pintu keluar jalan tol Surabaya-Gempol (Pasuruan), Jawa Timur, klepon banyak dijajakan di warung-warung di tepi jalan.
Klepon yang dijajakan di tepi jalan kawasan Gempol Pasuruan itu bahkan sudah dikemas rapi dengan "besek", kotak yang terbuat dari anyaman bambu. Meski yang dijajakan sama, namun untuk menggaet pelanggan para penjual klepon berusaha memberikan merek sendiri-sendiri kelpon yang dihasilkan.
Lain di Jawa, lain pula di Pulau Lombok. Untuk memperoleh "jajan pasar" tersebut, kita harus menyisir dari satu pasar ke pasar lainnya. "Ada sih disini. Tapi, mungkin tidak sebanyak di Jawa. Klepon biasa dijual di pasar-pasar tradisional," kata Hamdan Arifin, salah seorang warga Ampenan, Kota Mataram.
Klepon adalah "jajan pasar" yang terbuat dari tepung ketan. Untuk memberikan warna, biasanya dari daun pandan atau daun suji. Selain itu, bahan-bahan lain yang dibutuhkan seperti gula merah, kelapa muda dan garam.
Cara membuatnya, campur tepung ketan dengan bahan lainnya seperti air daun suji dan garam, kemudian diaduk (diuleni) hingga rata. Bentuk adonan menjadi bola-bola, pipihkan dan isi dengan sedikit gula merah, selanjutnya bulatkan kembali.
Rebus bola-bola hingga mengapung dan matang. Angkat dan tiriskan. Untuk menyajikan, bulatan-bulatan yang sudah masak itu dilumuri dengan kelapa muda yang sudah diparut. Tampilan yang indah, tentu akan sangat menggugah selera anda.
Tapi, untuk menyantap makanan yang satu ini, anda harus hati-hati. Sebab, jika bulatan-bulatan yang kita kunyah pecah, isi didalamnya (gula merah) bisa menyembur keluar. Nah, bagi anda yang berkunjung ke Pulau Lombok, tidak usah khawatir tidak menemukan "jajan pasar" yang satu ini. (*)