Atase pendidikan Jepang beri dukungan SV IPB University

id sekolah vokasi ipb, kerja sama pendidikan indonesia jepang

Atase pendidikan Jepang beri dukungan SV IPB University

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Jepang untuk Indonesia Yuriko Kawakubo berkunjung untuk memberikan dukungan kerja sama Sekolah Vokasi IPB University dan Chou Joho Institute di Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/6/2024). (Antara/HO-Sekolah Vokasi IPB University)

Jakarta (ANTARA) - Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Jepang untuk Indonesia Yuriko Kawakubo berkunjung pertama kalinya untuk memberikan dukungan kerja sama Sekolah Vokasi (SV) Institut Pertanian Bogor (IPB) University dan Chou Joho Institute.

Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa, kolaborasi yang dilakukan dua perguruan tinggi tersebut melalui skema beasiswa Mombukagakusho (MEXT). Atdikbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Prof Amzul Rifin dalam kesempatan tersebut turut mendukung program kerja sama tersebut.

“KBRI Tokyo selalu berupaya mendukung kerjasama pendidikan antar institusi di Jepang dan di Indonesia, salah satunya adalah program kerjasama pendidikan antara SV IPB dan Chuo Joho," ujar Amzul.

Kedatangan Kawakubo pada Jumat (14/6) di Kota Bogor tersebut disambut Dekan V IPB University, Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T. Ia menyampaikan dukungan mewakili pemerintah Jepang secara langsung.

Baca juga: Sebanyak 28.415 peserta lolos SNBT PTN Vokasi
Baca juga: Gerakan Sekolah Sehat untuk SDM masa depan terus digalakkan


“Skema kerjasama pendidikan 3+2 antara SV IPB University dengan Chuo Joho Institute sangat bagus dan bermanfaat serta akan mendukung perkembangan pendidikan untuk semuanya, tidak hanya bagi IPB."

Pada kesempatan tersebut, beliau juga berdiskusi dengan pihak Chuo Joho Institute terkait persiapan yang harus dilakukan mahasiswa SV IPB University yang ingin mengikuti program di Chou Joho Institute. Mahasiswa yang berkeinginan melanjutkan pendidika ke Jepang diharapkan mengikuti pempelajaran Bahasa Jepang hingga tingkat tiga, selama tiga tahun, yang dirancang oleh Chuo Joho Institute hingga mencapai kemampuan minimal mencapai N4.