Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggencarkan kegiatan perantingan dan pemangkasan pohon pelindung di sejumlah ruas jalan sebagai upaya antisipasi pohon tumbang saat cuaca ekstrem.
"Kondisi cuaca saat ini tidak bisa diprediksi sehingga kegiatan perantingan terus kita lakukan setiap hari," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Kamis.
Hal tersebut disampaikan menyikapi perubahan cuaca dalam beberapa hari terakhir ini terjadi angin dengan intensitas sedang hingga kencang sehingga harus diwaspadai.
Dikatakan, dalam kegiatan perantingan pihaknya menurunkan 20 orang yang terbagi dalam dua tim. Dengan keterbatasan prasarana kegiatan perantingan dalam sehari hanya bisa dilakukan pada satu pohon.
Baca juga: Antisipasi cuaca ekstrem, Perantingan pohon di jalan protokol Mataram jadi prioritas
Kendala yang sering dihadapi petugas di lapangan, lanjutnya, adalah masalah kabel listrik yang melintang di atas sehingga petugas harus lebih hati-hati.
"Kalau tidak ada kabel, mungkin sehari kita bisa perantingan dua pohon atau lebih," katanya.
Di sisi lain, juga adanya keterbatasan personel yang hanya 20 orang harus mengawasi pohon pelindung di enam kecamatan se-Kota Mataram, belum lagi kendala peralatan.
Untuk peralatan, lanjut Denny, saat ini pihaknya hanya memiliki satu mobil "skylift" dengan tinggi sekitar 12 meter sementara ketinggian pohon terutama di Jalan Protokol yakni di Jalan Langko dan Penjanggik rata-rata memiliki ketinggian di atas 20 meter.
"Jadi kita butuh mobil 'skylift' yang lebih tinggi sekitar 19 meter. Kebutuhan itu akan kita usulkan tahun 2025," katanya.
Baca juga: Waspadai pohon tumbang, DLH Mataram gencarkan perantingan pohon
Karena itu, lanjutnya, untuk kegiatan perantingan di Jalan Protokol, DLH bekerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki peralatan memadai sebab kawasan tersebut menjadi kawasan rawan pohon tumbang.
Sementara menyinggung tentang limbah perantingan pohon, Denny, menyebutkan, limpah hasil perantingan pohon dari petugas DLH dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat.
"Sedangkan perantingan yang dilakukan pihak ketiga, diambil langsung oleh mereka sebagai tambahan biaya operasional," katanya.
Diharapkan, tambah Denny, melalui kegiatan perantingan ini dapat mengantisipasi bencana pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.
Baca juga: DLH Mataram mulai melakukan perantingan pohon antisipasi cuaca ekstrem
Baca juga: DLH Mataram lakukan perantingan pohon pelindung secara masif