Antisipasi cuaca ekstrem, Perantingan pohon di jalan protokol Mataram jadi prioritas

id perantingan pohon,DNH,Mataram,Lombok,NTB,Pohon,Tanam Ohon,Jalan Protokol,Penghijauan,Ranting,Perantingan,cuaca ekstrem

Antisipasi cuaca ekstrem, Perantingan pohon di jalan protokol Mataram jadi prioritas

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi.  ANTARA/Nirkomala.

Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, puncak cuaca ekstrem biasanya terjadi menjelang Hari Raya Imlek, karena itu perantingan terus kita gencarkan
Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat memfokuskan kegiatan perantingan dan pemangkasan pohon pelindung di jalan protokol, sebagai upaya antisipasi pohon tumbang ketika terjadi cuaca ekstrem.

"Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, puncak cuaca ekstrem biasanya terjadi menjelang Hari Raya Imlek, karena itu perantingan terus kita gencarkan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Senin.

Dia menjelaskan, kali ini DLH lebih fokus untuk melakukan perantingan pohon di jalan protokol, yakni di sepanjang Jalan Langko dan Jalan Pejanggik, sebab di kawasan tersebut merupakan kawasan rawan pohon tumbang.

"Jalan protokol ini memiliki pohon yang sudah tinggi-tinggi dan besar dengan jenis kenari yang sudah berusia ratusan tahun sehingga perlu diwaspadai," katanya.

Baca juga: Waspadai pohon tumbang, DLH Mataram gencarkan perantingan pohon
Baca juga: DLH Mataram mulai melakukan perantingan pohon antisipasi cuaca ekstrem


Akan tetapi, katanya, kegiatan perantingan di jalan protokol ini kerap terkendala oleh padatnya arus lalu lintas saat jam kerja, sehingga kegiatan perantingan dimaksimalkan pada akhir pekan, yakni hari Sabtu dan Minggu.

"Pada akhir pekan, arus kendaraan lalu lintas tidak terlalu padat, jadi petugas kami bisa lebih maksimal bekerja," katanya.

Karena itu, untuk perantingan ketika jam kerja seperti pagi hari ini (Senin), petugas diarahkan ke wilayah Karang Tapen atau diarahkan ke jalur yang tidak terlalu ramai kendaraan.

"Saat sore, barulah kami bisa ke jalur protokol," katanya.

Menurutnya, khusus untuk pohon-pohon pelindung yang memiliki tinggi di atas 20 meter, perantingan dilakukan bekerja sama dengan pihak ketiga.

Seperti di sepanjang jalur protokol, yakni Jalan Langko dan Jalan Pejanggik yang rata-rata memiliki pohon pelindung dengan ketinggian di atas 20 meter.

"Kerja sama itu kita lakukan karena alat yang kita miliki tidak memadai," katanya.

Baca juga: DLH Mataram lakukan perantingan pohon pelindung secara masif
Baca juga: DLH Mataram fokus melakukan perantingan pohon langkah mitigasi bencana


Misalnya, untuk mobil "skylift" yang dimiliki DLH saat ini berkapasitas 12 meter, sementara pihak ketiga punya kapasitas hingga 22 meter.

"Dengan demikian, pihak ketiga bisa melakukan perantingan terhadap pohon-pohon dengan tinggi di atas 20 meter," katanya.

Sekertaris DLH Kota Mataram Irwansyah sebelumnya mengatakan, sementara untuk kegiatan perantingan dan pemangkasan pohon secara rutin melibatkan dua tim dari Satgas DLH.

"Jika pohon yang diranting kecil, maka petugas yang diturunkan satu tim, tapi kalau pohonnya besar disiagakan dua tim. Satu tim anggotanya lengkap, ada yang bagian potong, angkat, sopir, dan lainnya," katanya.

Guna menghindari kemacetan arus lalu lintas saat pemangkasan pohon pelindung, pihaknya memberikan tanda rambu lalu lintas agar pengguna jalan yang melintas lebih berhati-hati.

"Setelah proses perantingan dan pemangkasan, petugas kami langsung membersihkan ranting atau batang pohon yang jatuh ke badan jalan ke atas truk untuk dikumpulkan dan dibuang," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram meningkatkan kegiatan "perantingan" pohon