Kasus DBD di NTB Triwulan Pertama Turun

id Kasus DBD NTB,Dinas Kesehatan NTB, Marjito

Kasus DBD di NTB Triwulan Pertama Turun

Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan NTB Marjito. (Foto Antaranews/Iman).

Kalau di 2017 triwulan pertama itu sudah ratusan kasus. Sekarang di 2018 dari Januari sampai Maret hanya 80 kasus
Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat menyebutkan jumlah kasus demam berdarah dengue pada triwulan pertama 2018 menurun jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017.

"Kalau di 2017 triwulan pertama itu sudah ratusan kasus. Sekarang di 2018 dari Januari sampai Maret hanya 80 kasus," ujar Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan NTB Marjito di Mataram, Rabu.

Ia merincikan, jumlah kasus DBD tertinggi terjadi pada tahun 2016 dengan penderita mencapai 3.000 orang dan 18 orang dinyatakan meninggal dunia. Kemudian di tahun 2017 turun menjadi 1.500 kasus.

"Jadi ada penurunan kasus DBD di tahun 2018 ini. Bahkan, laporan korban meninggal dunia pun tidak ada kita terima dari kabupaten/kota," terangnya.

Menurut Marjito, turunnya kasus DBD di NTB ini dikarenakan masyarakat menyadari prilaku hidup sehat, bahkan dari data yang ada prilaku hidup sehat masyarakat mulai meningkat.

"Artinya, kesehatan masyarakat sudah lebih terjaga, terutama di lingkungan tidak ada lagi selokan tergenang air, sampah berserakan dan masyarakat sudah menerapkan gerakan tiga M (menguras, menutup dan mengubur)," jelasnya.

Meski demikian, ia tetap mengimbau masyarakat agar lebih menggiatkan kegiatan pembasmian sarang nyamuk (PSN) dengan melakukannya setiap minggu karena telur nyamuk akan menetas pada hari ke tujuh atau ke sembilan.

Kegiatan PSN tersebut dilakukan melalui 3M Plus yaitu mengubur barang-barang bekas, menutup tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air secara berkala dan menghindari gigitan nyamuk. (*)