Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mencanangkan program layanan kesehatan "Mataram Medical Tourism Board" (MMTB) guna memudahkan dan mempercepat layanan kesehatan sekaligus sebagai sarana promosi pariwisata di daerah ini.
Pencanangan MMTB tersebut dilakukan oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana didampingi Direktur Utama RSUD Kota Mataram dr Hj Eka Nurhayati beserta jajaran, dirangkaikan dengan kegiatan "Fun Run 5 KM" di depan Taman Sangkareang, Kota Mataram, Minggu.
Dirut RSUD Kota Mataram dr Hj Eka Nurhayati sesuai kegiatan mengatakan, layanan MMTB dikemas dengan konsep berobat sambil berwisata.
"Program ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat, yang menyarankan kita membuat wadah layanan kesehatan wisata agar orang Indonesia tidak berobat ke luar negeri," katanya.
RSUD Kota Mataram, lanjutnya, satu-satunya RSUD yang mendapatkan sertifikasi untuk menyelenggarakan wisata medis dari Kementerian Kesehatan RI.
Karenanya untuk mendukung program MMTB pihaknya bekerja sama dengan Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA) NTB, Dinas Pariwisata, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), travel, Gojek, Grab, dan sejumlah pihak terkait lainnya.
"Kita yang memberikan layanan kesehatan, mereka yang akan bantu untuk berbagai akomodasi, transportasi, dan lainnya dari bandara atau pelabuhan ke sejumlah objek wisata," katanya.
Dengan demikian, katanya, layanan MMTB ini akan ditawarkan dalam bentuk paket berobat dan berwisata. Khusus untuk pasien yang akan "medical check up" ke poliklinik dan program bayi tabung akan ditangani langsung oleh tim yang sudah ada.
Tetapi apabila pasien dalam kondisi gawat darurat, maka pasien akan dijemput oleh tim PSC 119 RSUD Kota Mataram melalui layanan "fast track" atau jalur cepat bagi pasien umum dan wisatawan.
"Begitu ada panggilan dari pasien jalur khusus tenaga medis akan bergerak untuk penanganan secara cepat," katanya.
Eka mengatakan, pasien atau wisatawan yang menggunakan layanan "fast track" merupakan pasien umum karena semua layanan tidak ditanggung BPJS.
"Itu sesuai dengan regulasi Surat Keputusan dari Menteri Kesehatan RI," katanya.
Eka menambahkan, layanan "fast track" dan MMTB berkaitan erat dan menjadi satu kesatuan layanan potensial dikembangkan karena melihat perkembangan dan tren pariwisata medis yang terus meningkat di Pulau Lombok.
Baca juga: RSI Siti Hajar Mataram lindungi pekerja informal lewat BPJS Ketenagakerjaan
Baca juga: Kimia Farma ajukan izin edar terapi 'Stem Cell'
Dengan melihat keberhasilan pariwisata medis di negara-negara tetangga, tentu memberikan harapan dan peluang di Lombok untuk dapat berkembang menjadi daerah tujuan wisata medis yang menjadi pilihan wisatawan.
"Harapan kita, melalui MMTB ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap layanan di RSUD Mataram dan potensi pariwisata di daerah ini," katanya.
Berita Terkait
RSUD Mataram raih penghargaan internasional inovasi penanganan pasien stroke
Senin, 28 Oktober 2024 20:55
Tiga inovasi dari RSUD Mataram raih juara
Jumat, 30 Agustus 2024 15:41
RSUD Mataram siapkan poliklinik eksekutif untuk pemeriksaan kesehatan paslon
Senin, 26 Agustus 2024 14:23
RSUD Mataram siap layani tes kesehatan pasangan calon kepala daerah
Senin, 19 Agustus 2024 14:25
RSUD Mataram siapkan fasilitas rumah singgah untuk keluarga pasien
Kamis, 1 Agustus 2024 17:06
RSUD Mataram siapkan alat cuci darah untuk pasien anak gagal ginjal
Rabu, 31 Juli 2024 15:50
RSUD Kota Mataram siapkan mini ICU di hotel tempat Presiden menginap
Selasa, 30 April 2024 15:19
RSUD Kota Mataram turunkan tim PSC patroli pantau potensi bencana
Jumat, 29 Desember 2023 10:40