Peralatan Paris 2024 menuju "kehidupan kedua"

id Olimpiade Paris 2024,Paris 2024

Peralatan Paris 2024 menuju "kehidupan kedua"

Kontingan atlet dan ofisial serta undangan mengikuti penutupan Olimpiade Paris 2024 di Stadion Stade de France, Paris, Prancis, Minggu (11/8/2024). Pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia berada di urutan 39 dengan perolehan medali 2 emas dan 1 perunggu, sementara olimpiade selanjutnya akan dilakasanakan di Los Angeles, Amerika Serikat pada 2028. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A./foc.)

Jakarta (ANTARA) - Perkampungan Atlet mulai kosong dan arena pertandingan menjadi sunyi, tetapi penyelenggara sibuk mempersiapkan "kehidupan kedua" bagi perlengkapan olahraga setelah Olimpiade Paris 2024 usai.

Olimpiade mempunyai reputasi sebagai tempat pembuangan limbah yang sangat besar. Stadion terkadang dibiarkan membusuk setelah "ekstravaganza" olahraga yang berlangsung selama dua pekan tersebut .

Namun Paris berjanji akan melakukan hal yang berbeda, dengan menggunakan lokasi sementara untuk mengurangi pekerjaan konstruksi, juga memaksa pemasok untuk memikirkan "kehidupan kedua" untuk peralatan yang mereka pasok, mulai dari bola tenis hingga pasir untuk voli pantai.

"Sebelum kami memesan apa pun, kami memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya," kata direktur divisi keberlanjutan Paris 2024 Georgina Grenon dikutip dari AFP, Senin.

Pendekatan itu merupakan hal baru untuk acara olahraga besar dunia. Tim Grenon awalnya mencari ide yang dapat mereka tiru dari turnamen sepak bola FIFA atau Olimpiade sebelumnya sebelum memutuskan bahwa mereka perlu menciptakan inovasi sendiri.

"Kami juga menyewa konsultan dan tidak ada yang bisa memberi tahu kami apakah hal ini pernah dilakukan sebelumnya," ujar Grenon, yang timnya melibatkan pakar dalam apa yang disebut "ekonomi sirkular."

Langkah pertama adalah menyusun inventaris segala sesuatu yang mereka butuhkan untuk pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.

"Ibaratnya sedang mengadakan pesta pernikahan. Kalau tahu tamunya 100 orang, maka perlu sepuluh meja, 100 kursi, dan sebagainya," kata Grenon.

Olimpiade Paris melibatkan 32 cabang olahraga berbeda dan sekitar 10 juta penonton.

"Kami buat daftarnya dan jumlahnya sekitar enam juta benda, enam juta objek," Grenon menjelaskan.

Di awal proses pengadaan, setiap Paris 2024 mengeluarkan tender, mereka mencantumkan klausul yang meminta pemasok mengajukan masa pakai kedua untuk produknya.

"Kami melakukan ini agar mereka mengerti bahwa kami tidak hanya ingin membeli suatu benda. Lalu terserah mereka untuk mengusulkan model terbaik kepada kami," kata Grenon.

Banyak fasilitas dan perlengkapan yang digunakan untuk Olimpiade akan segera dikerahkan kembali untuk Paralimpiade yang berlangsung pada 28 Agustus hingga 8 September. Namun setelah itu, mereka akan menuju ke rumah baru.

Pasir ekstra halus yang digunakan untuk lapangan voli pantai di depan Menara Eiffel, salah satu tempat ikonik Olimpiade, telah dijanjikan untuk diberikan kepada sebuah klub di kawasan Paris. Logo Paris 2024 akan dihapus dari podium agar dapat digunakan di tempat lain.

Baca juga: KOI tatap Olimpiade Los Angeles 2028 usai ukir sejarah
Baca juga: Presiden IOC sebut Olimpiade Paris 2024 "Seine-sasional"


Sebanyak 600.000 item perabot kantor yang disewa dari perusahaan Prancis Lyreco akan diambil kembali dan digunakan oleh perusahaan tersebut untuk meluncurkan bisnis baru furnitur bekas. Lebih dari 14.000 kasur yang terbuat dari plastik daur ulang yang digunakan di Perkampungan Olimpiade akan diberikan kepada tentara Prancis, sementara alas kartonnya akan didaur ulang.

Bola tenis yang digunakan di Roland-Garros, termasuk yang dipukul oleh peraih medali emas Novak Djokovic, akan disumbangkan ke klub olahraga Prancis, begitu pula peralatan olahraga lainnya mulai dari lembing hingga tolak peluru.