Jakarta (ANTARA) - Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Restu Gunawan menyatakan penampilan etalase budaya perlu diperluas untuk memperkuat ingatan masyarakat.
"Permasalahan dalam seni budaya itu, kita kadang investasi untuk sebuah acara sangat besar, tetapi etalasenya hanya tampil sekali. Indonesia Bertutur misalnya, yang diselenggarakan di Bali, kita hanya tampil sekali, dan terlalu banyak (keseniannya), sehingga tidak bisa menampilkan itu di berbagai kota, akhirnya orang akan lupa," katanya dalam diskusi yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia berharap karya-karya dari para pelaku budaya dan seniman yang sudah bagus dalam berbagai pagelaran seni dan budaya dapat tampil di berbagai kota untuk membangun imajinasi dan memori masyarakat.
Indeks pembangunan kebudayaan berdasarkan data Kemendikbudristek pada tahun 2022 yakni 55,13. Pada dimensi ekonomi budaya tahun 2022, tercatat nilainya 0,27, sedangkan proyeksi pada tahun 2024 nilainya 0,50.
"Pada ketahanan sosial budaya dan pendidikan kita skornya cukup tinggi, tetapi ekonomi dan ekspresi budaya masih rendah," ucapnya.
Restu mengemukakan potensi Indonesia saat ini terdapat 773 lembaga yang berfokus pada seni budaya dan berfungsi mendukung berbagai kegiatan seni budaya di seluruh Nusantara. Nilai tersebut masih sedikit dan perlu dilakukan akselerasi.
"Sebanyak 773 lembaga di berbagai daerah, meskipun sudah banyak, tetapi sebagai sebuah etalase itu masih kurang karena taman budaya di tingkat provinsi baru 26. Dulu kan taman budaya ada di Dirjen Kebudayaan, tetapi kondisinya macam-macam, ada yang penganggarannya sangat minim, padahal dulu idenya sebagai laboratorium sekaligus pameran," ujar dia.
Ia menyebutkan, saat ini terdapat 714 museum yang menyimpan dan memamerkan berbagai warisan budaya.
"Di perguruan tinggi, sebanyak 251 institusi turut berkontribusi dalam mencetak generasi muda yang kompeten di bidang seni. Sementara di tingkat pendidikan menengah, terdapat 430 SMK seni dan film yang memberikan pendidikan vokasional bagi siswa yang berminat di bidang tersebut," ujarnya.
Kemudian, terdapat 840 profesi seni budaya yang mencakup berbagai macam pekerjaan di sektor seni, mulai dari seniman, kurator, hingga pekerja teknis. Menurut dia, dari 840 profesi tersebut, masih diperlukan akselerasi, utamanya manajemen talenta agar dapat bersaing secara global.
Baca juga: Kampus punya andil besar dalam kajian budaya daerah
Baca juga: NTB angkat budaya jadi daya tarik bagi sektor pariwisata
"Kita ada yang sudah dicapai, tetapi perlu akselerasi yang perlu difokuskan. Misalnya, dalam kaitan seni budaya itu pencarian talentanya kan lewat ajang kompetisi dan festival komunitas nasional dan internasional," tuturnya.
Berita Terkait
Kedatangan 11 delegasi IICF jadi ajang interaksi pelaku budaya
Senin, 30 Oktober 2023 20:52
BLU Museum dan Cagar Budaya perbaiki tata kelola wisata
Kamis, 19 September 2024 16:33
Perbup cegah kekerasan di sekolah dibentuk di Lombok Tengah
Rabu, 18 September 2024 12:17
Dedikasi penggerak budaya tumbuhkan rasa cinta kebudayaan
Rabu, 18 September 2024 6:43
Konservasi Monumen Pembebasan Irian Barat membutuhkan waktu sebulan
Rabu, 18 September 2024 6:01
Museum seni budaya penting guna lestarikan kebudayaan
Selasa, 17 September 2024 13:13
Ubah aset publik jadi aset sipil guna majukan budaya
Selasa, 3 September 2024 5:00
Betandak Dangkong jadi ajang diplomasi budaya
Minggu, 1 September 2024 7:48