BRIN: Beasiswa riset Baznas dorong talenta periset muda

id BRIN,beasiswa riset,riset zakat,pengelolaan zakat infak dan sedekah,pendidikan talenta muda,brin,periset muda

BRIN: Beasiswa riset Baznas dorong talenta periset muda

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko (kanan) dan Ketua Baznas RI Noor Achmad (kiri) dalam peluncuran Beasiswa Riset Baznas 2024 di Jakarta, Selasa (27/8/2024). (ANTARA/Sean Filo Muhamad)

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyambut baik adanya upaya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI dalam menyelenggarakan program beasiswa riset karena dapat mendorong talenta riset muda nasional.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko melalui keterangan di Jakarta, Rabu, menyoroti sinergi antara kedua belah pihak tersebut sebagai peluang besar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam memberdayakan penerima zakat atau mustahik.

"Kami yakin bahwa program Baznas yang luas dan menyasar semua mustahik dapat disinergikan dengan skema BRIN. Meskipun skema kami tidak terbatas pada mustahik, tentu saja mereka bisa ikut serta dengan syarat tertentu," katanya.

Baca juga: Menteri Bambang Brodjonegoro: Minat perusahaan Indonesia terhadap penelitian kurang

Handoko menekankan urgensi pendorongan anak-anak muda untuk mencapai potensi penuh mereka. Hal ini sesuai dengan tujuan program manajemen talenta nasional Pemerintah RI yang diamanatkan kepada BRIN, dalam mengembangkan talenta riset dan inovasi.

"Talenta inilah yang akan membawa kemajuan bagi negara kita. Kami berharap mereka yang telah didorong oleh program ini, baik sebagai periset, akademisi, atau pelaku industri, akan menjadi penggerak perubahan yang mengangkat mustahik menjadi muzaki (pemberi zakat) di masa depan," lanjutnya.

Handoko juga mengajak Baznas untuk mempererat kerja sama dengan BRIN, yang memiliki berbagai skema dukungan studi. Setiap tahun BRIN mendukung hampir 1.000 mahasiswa dari S-1 hingga S-3, dan berpeluang untuk menggabungkan skema ini dengan program Baznas.

"Ini akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendampingan yang sudah berjalan. Kami bisa menyasar anak-anak yang memiliki kapasitas namun kurang berkesempatan, agar mereka dapat menjadi muzaki masa depan yang berkontribusi untuk bangsa," ujarnya.

Baca juga: Kemenkumham NTB ingatkan pentingnya pendaftaran paten peneliti

Dengan kolaborasi antara Baznas dan BRIN, Handoko berharap dapat menciptakan ekosistem riset yang lebih inklusif dan berkelanjutan, yang tidak hanya memberdayakan mustahik tetapi juga mengangkat mereka menjadi muzaki dan berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.

"Kami di BRIN siap memfasilitasi dan mendorong masyarakat kita, khususnya yang terkait riset, agar kita semua bisa maju bersama," ucapnya.

Untuk diketahui Baznas RI menggandeng BRIN dalam memberikan beasiswa riset untuk melakukan riset yang berkenaan dengan manajemen zakat, guna memajukan tata kelola zakat di Indonesia.

Baca juga: Periset iklim BRIN usulkan pembentukan Komite Cuaca Ekstrem

Beasiswa bagi para periset tersebut ditujukan untuk para periset di berbagai jenjang, baik yang sedang menjalani pendidikan sarjana (S-1) sebanyak 50 orang, magister (S-2) sebanyak 55 orang, doktoral (S-3) sebanyak 55 orang, serta kelompok riset sebanyak lima tim.

Ketua Baznas RI Noor Achmad berharap program ini dapat menemukan dan mendukung mahasiswa-mahasiswa berbakat yang memiliki semangat besar untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat.

"Kami berharap suatu saat ada penerima beasiswa ini yang bisa meraih penghargaan Nobel. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk masa depan Indonesia," tutur Noor Achmad.

Baca juga: Wajah baru dunia periset Indonesia