Elon Musk tuduh tokoh Partai Demokrat aktif dorong penghilangan nyawa Trump

id donald trump,elon musk,partai demokrat

Elon Musk tuduh tokoh Partai Demokrat aktif dorong penghilangan nyawa Trump

Arsip - CEO Tesla Inc. sekaligus SpaceX Elon Musk menjawab pertanyaan wartawan setelah peluncuran layanan internet berbasis satelit Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU/pri.

Moskow (ANTARA) - Sejumlah tokoh penting Partai Demokrat secara aktif mendorong masyarakat untuk menghilangkan nyawa mantan Presiden Amerika Serikat dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, sebut pengusaha AS Elon Musk pada Senin.

"Mereka (Demokrat) secara aktif mendorong orang untuk membunuh Trump," tulis Musk pada unggahan di X.

Musk menuding bahwa sosok di Partai Demokrat itu menyebut Trump sebagai "seorang diktator jahat".

Dia menambahkan bahwa Reid Hoffman, salah satu pendiri LinkedIn yang dikenal sebagai salah satu donor utama Partai Demokrat, mengatakan kepada penonton di festival film Sundance bahwa dia berharap Trump menjadi "martir sejati".

Menurut pendapat Musk, komentar itu berarti "kematian".

Baca juga: Hakim New York tunda vonis mantan Presiden AS Donald Trump hingga setelah pemilu

Sebelumnya, terjadi upaya pembunuhan kedua terhadap Donald Trump pada Minggu di Trump International Golf Club West Palm Beach ketika mantan presiden AS tersebut sedang bermain golf.

Pihak kepolisian mengatakan agen Dinas Rahasia melepaskan tembakan ke arah tersangka pembunuh yang bersembunyi di semak-semak.

Pria itu melarikan diri dari tempat kejadian tetapi kemudian berhasil ditangkap.

Senapan jenis AK-47 ditemukan di lokasi kejadian, bersama dengan dua tas ransel dan kamera GoPro.

Sementara itu, FBI telah bergabung dalam penyelidikan ini, dan pihak berwenang AS menganggapnya sebagai upaya pembunuhan.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Pilpres AS 2024 pilihan antara komunisme dan kebebasan
Baca juga: Keamanan Presiden prioritas tertinggi
Baca juga: Percobaan pembunuhan Trump soroti sejarah kekerasan politik Amerika Serikat