Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pisang masuk ke dalam lima komoditas penyumbang inflasi di Nusa Tenggara Barat pada September 2024 dengan andil sebesar 0,02 persen.
Kepala BPS Nusa Tenggara Barat Wahyudin mengatakan masyarakat Nusa Tenggara Barat gemar makan pisang meski pisang bukan komoditas utama daerah tersebut.
"Harga pisang relatif stabil sebenarnya, kalaupun ada kenaikan itu tidak terlalu tinggi. Kenaikan yang terjadi pada September dan Oktober karena masih Maulid Nabi," ujarnya di Mataram, Selasa.
Masyarakat Nusa Tenggara Barat, terutama Pulau Lombok, merayakan Maulid Nabi selama sebulan penuh. Perayaan yang berlangsung lama itulah yang membuat beberapa komoditas mengalami kenaikan harga karena permintaan meningkat.
Pisang merupakan buah yang selalu ada di atas dulang atau nampan yang disuguhkan untuk para tamu undangan saat menghadiri perayaan Maulid Nabi di Lombok.
"Dulang untuk hantaran Maulid Nabi pasti ada pisang di atasnya, entah pisang hijau (ambon lokal), pisang susu, ataupun pisang mas. Makanya, pisang sekarang ini mulai tampak sebagai penyumbang inflasi karena sangat dibutuhkan untuk perayaan Maulid Nabi," kata Wahyudin.
BPS Nusa Tenggara Barat mencatat angka inflasi bulan ke bulan sebesar 0,09 persen dan inflasi tahun kalender hanya 0,17 persen. Inflasi di Nusa Tenggara Barat masih di bawah angka inflasi nasional dengan angka bulan ke bulan sebesar 0,12 persen dan tahun kalender 0,74 persen.
Pada September 2024, andil inflasi terbesar di Nusa Tenggara Barat berasal dari akademik atau perguruan tinggi dengan angka mencapai 0,11 persen, lalu ikan layang/ikan benggol 0,08 persen, ikan tongkol 0,02 persen, beras 0,02 persen, dan pisang 0,02 persen.
Berita Terkait
Inflasi capai 0,17 persen, Ekonomi di NTB tumbuh melambat
Rabu, 2 Oktober 2024 13:16
Mobilitas wisatawan nusantara di NTB capai 1,23 juta orang
Selasa, 1 Oktober 2024 16:43
BPS NTB ungkap tantangan yang dihadapi ekonomi kreatif
Senin, 30 September 2024 18:43
Impor NTB Agustus 2024 naik 59,28 persen
Selasa, 17 September 2024 18:21
Penjualan kapal mendongkrak nilai ekspor non tambang di NTB
Selasa, 17 September 2024 17:03
Ekspor di NTB pada Agustus 2024 naik 115,10 persen
Selasa, 17 September 2024 16:01
Program "Desa Cinta" dikembangkan di Lombok Utara
Kamis, 12 September 2024 17:28
Pemkab Lombok Timur dan BPS sosialisasikan literasi statistik kepada mahasiswa
Selasa, 3 September 2024 18:00