Gubernur NTB pastikan dana bantuan cair Kamis

id pencairan dana pascagempa,korban gempa,gempa lombok,gubernur ntb,doktor zul

Gubernur NTB pastikan dana bantuan cair Kamis

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah (dok ist)

Prosedurnya disederhanakan dari 17 lembar menjadi satu halaman, sehingga prosesnya lebih singkat. Tapi ya itu tadi, cukup tandatangan Ketua Pokmas dan PPK, duit tinggal cair. Pokoknya duitnya sudah ada di rekening
Mataram, (Antara News) - Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah memastikan penyaluran dana bantuan rekonstruksi dan rehabilitasi senilai Rp50 juta bagi para korban terdampak gempa bumi cair sebelum kehadiran Presiden RI Joko Widodo pada Kamis (18/10). ?

"Kalau gubernurnya gak bisa optimis, bagaimana masyarakatnya," kata Zulkieflimansyah kepada wartawan seusai rapat penyederhanaan proses pencairan dana rekonstruksi dan rehabilitasi pascagempa di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB di Kota Mataram, Selasa.?

Ia mengatakan untuk tahap pertama terdapat 10 ribu rekening yang akan dicairkan melalui masing-masing Bank Rakyat Indonesia (BRI) setempat. Pencairan sendiri baru boleh dilakukan dengan menghadirkan masing-masing Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Makanya Ketua Pokmas dan PPK diminta datang ke BRI. Saat datang sudah langsung selesai, sehingga tidak ada lagi proses ribet-ribet," katanya menegaskan.?

Doktor Zul sapaan akrab Gubernur NTB, menjelaskan proses percepatan penyaluran dana bantuan ini bisa dilaksanakan setelah dirinya bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta. Di instruksikan oleh Presiden agar dilakukan penyederhanaan proses pencairan dari yang tadinya persyaratan 17 lembar jadi satu lembar formulir saja.

"Prosedurnya disederhanakan dari 17 lembar menjadi satu halaman, sehingga prosesnya lebih singkat. Tapi ya itu tadi, cukup tandatangan Ketua Pokmas dan PPK, duit tinggal cair. Pokoknya duitnya sudah ada di rekening," terang Doktor Zul.

Ia menegaskan, pihaknya sangat berhati-hati terkait dengan penyaluran dana bantuan tersebut. Karena itu, pihaknya harus menyiapkan administrasi yang kuat agar tidak ada persoalan di kemudian hari. Sehingga, hal inilah yang kemudian menimbulkan persepsi adanya keterlambatan dalam penyaluran bantuan. Padahal, sebetulnya tidak demikian.

"Tidak ada dipersulit tapi kehati-hatian. Kita tidak mau cepat tapi ujung-ujungnya ada masalah di kemudian hari," ucapnya.

Ia menambahkan, Presiden Jokowi juga direncanakan akan kembali mengunjungi NTB pada Kamis (18/10) pekan ini, untuk melihat secara langsung bagaimana proses distribusi bantuan.?

"Jadi kehadiran presiden tadinya hari Rabu, tapi kita diminta bereskan semuanya dulu. Tapi ini bukan sekedar retorika tapi ini cair saat presiden datang," katanya.(*)