Pemkot Mataram siapkan tiga aplikasi "smart city"

id Pemkot Mataram

Pemkot Mataram siapkan tiga aplikasi "smart city"

Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh (jaket cokelat) saat memantau pelaksanaan UN di SMAN 4 Mataram. Foto Humas Pemkot Mataram.

Mataram (Antaranews NTB)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera menyiapkan tiga aplikasi kota pintar atau "smart city" sehingga mampu memberikan pelayanan yang efisien, terukur dan lebih baik dalam tata kelola pemerintahan.

Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Kamis, mengatakan, tiga aplikasi yang disiapkan untuk menuju gerakan 100 "smart city" tersebut adalah aplikasi "smart" dalam bidang pelayanan kependudukan, info pasar dan aplikasi kebencanaan.

"Tiga aplikasi tersebut kita pilih, karena kami menilai penting dan prioritas serta menjadi isu kemasyarakatakan," katanya seusai menutup kegiatan bimbingan teknis tahap IV gerakan menuju 100 "smart city".

Menurut dia, "smart city" untuk aplikasi layanan kependudukan saat ini dibutuhakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), agar masyarakat kota yang sangat dinamis bisa mendapatkan pelayanan yang efisien, cepat dan jauh dari sifat koruptif dari para petugas.

Sementara "smart city" untuk aplikasi info pasar dibutuhkan, lanjut Mohan, karena tidak menutup kemungkinan ibu-ibu di pasar baik pasar modern maupun tradisional ke depan dapat melakukan transaksi melalui digital.

Masyarakat juga bisa dengan mudah mendapatkan berbagai informasi tentang pasar, termasuk terkait harga komoditas bahan pokok dan lainnya. "Aplikasi info pasar juga bisa untuk mengoptimalkan penarikan retribusi untuk mengeliminasi indikasi koruptif dari para petugas," katanya.

Sedangkan "smart city" untuk aplikasi kebencanaan menjadi pilihan sebab Pemerintah Kota Mataram telah merasakan bagaimana sulitnya melakukan pemetaan, pendataan, serta distribusi logistik saat terjadi bencana.

"Harapannya melalui aplikasi ini semua organisasi perangkat daerah serta masyarakat mampu melakukan mitigasi bencana. Tapi kita bukan berharap ada bencana lagi melainkan kita harus siap ketika terjadi bencana," ujarnya.

Mohan mengatakan untuk melaksanakan tiga program layanan publik berbasis "smart city" tersebut, pemerintah kota akan didampingi oleh tim dari staf alhi kepresidenan dan program "smart city" akan disiapkan dalam lima tahun ke depan yakni 2019-2024.

Dikatakan, salah satu target yang diharapkan pemerintah kota dalam penerapan "smart city" tersebut adalah Kota Mataram bisa seperti kota-kota besar yang sudah mampu menerapkan program "smart city" secara utuh sehingga semua lebih efisien, efektif dan akrab dengan teknologi digital.

Meskipun diakuinya, tantangan yang dihadapi untuk menerapkan program tersebut adalah keterbatasan anggaran pemerintah daerah dan kesiapan masyarakat.

"Tantangan itu tidak mematahkan semangat kita, tapi kita akan terus maju dengan mengoptimalkan potensi pendapatan daerah dan meningkatkan peran serta pemangku kepentingan dan pihak swasta melalui dana CSR," katanya.