Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Sosial Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan sebanyak 6.279 sasaran penerima bantuan pangan nontunai (BPNT) belum mendapatkan kartu untuk pencairan bantuan.
"Kondisi itu terjadi, karena data ribuan kepala keluarga (KK) tersebut belum dimusyawarahkan pada tingkat kelurahan," kata Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Hj Baiq Hasnayati di Mataram, Rabu.
Hasnayati yang ditemui seusai melakukan rapat penyamaan persepsi dengan tim koordinasi penyaluran BPNT mengatakan, karena itu jajaran kelurahan diminta segera melakukan musyawarah kelurahan (muskel) untuk melakukan validasi kembali data tersebut.
Setelah itu, barulah diserahkan ke kecamatan, Dinas Sosial kemudian Wali Kota Mataram untuk dikeluarkan SK, dan selanjutnya diserahkan ke Kementerian Sosial agar dapat di SK-kan sebagai dasar pengeluaran kartu BPNT.
"Jika tidak, maka kuota penerima BPNT di Mataram sebanyak 25.680 KK hanya akan di SK-kan kementerian 19.401 KK atau sesuai dengan jumlah sasaran yang telah mendapatkan kartu dan mencairkan bantuan setiap bulannya," katanya.
Oleh karena itu, dalam rapat tersebut telah disepakati aparat kelurahan diminta segera melakukan Muskel, dan menyerahkan data sasaran paling lambat pada tanggal 5 November 2018.
Dikatakannya bahwa untuk melakukan validasi data terhadap jumlah sasaran penerima BPNT sesuai kuota tidak terlalu sulit, sebab masing-masing kelurahan sudah memiliki angka dan sasaran yang jelas.
"Tinggal dilakukan pencoretan bagi sasaran yang sudah meninggal, pindah atau ada juga yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Jadi tidak terlalu sulit, karenanya kami optimistis tanggal 5 November data sudah bisa diserahkan," katanya.
Menurutnya, apabila data dari kelurahan cepat di SK-kan dari kementerian, maka sebanyak 6.279 KK bisa segera mencairkan BPNT diakhir tahun, satu KK mendapatkan dana sebesar Rp110 ribu per bulan, dalam bentuk beras dan telur.
"Meskipun sasaran ini sudah masuk kuota tahun 2018, tetapi belum ada SK-nya sehingga penerimaan bantuan tidak bisa dirapel. Kecuali, bagi sasaran yang saldonya kosong," katanya.
Menyinggung tentang saldo kosong dan kartu BPNT bermasalah, Hasnayati menyebutkan, sejauh ini serapan pencairan BPNT di Mataram mencapai 95 persen dari jumlah penerima sebanyak 19.401 KK.
"Jadi hanya ada 5 persen yang bermasalah terkait dengan saldo kosong dan lainnya, hal itu sudah kami koordinasikan dengan pihak bank agar dapat dibuatkan laporan tertulis dan untuk kasus ini bisa saja bantuannya dirapel," katanya menambahkan.
Berita Terkait
Begini cara cek penerima bantuan pendidikan PIP di Desember 2024
Kamis, 12 Desember 2024 18:23
BPJS Watch sarankan pendaftaran PBI Jamsostek bertahap
Jumat, 4 Oktober 2024 15:51
Pemkot Mataram ganti sebanyak 2.073 KPM bantuan beras CPP
Selasa, 20 Agustus 2024 13:43
HKTI minta perbaiki data penerima sebelum ubah skema subsidi pupuk
Kamis, 8 Agustus 2024 2:30
Bapanas menyalurkan bantuan pangan beras 2024 bagi 22 juta keluarga
Kamis, 14 Maret 2024 4:36
Jaksa periksa belasan saksi kasus korupsi dana APM di Lombok Timur
Senin, 4 Maret 2024 16:32
Total penerima bantuan pangan 2024 di NTB sebanyak 640.093 KPM
Rabu, 31 Januari 2024 11:03
Tangsel targetkan penerima bantuan pendidikan tinggi bertambah
Senin, 25 Desember 2023 17:10