Gus Kautsar: Santri harus jadi teladan di masyarakat

id Ponpes Al falah, Olimpiade santri nasional,Gus Kautsar,KH Abdurrahman Al Kautsar,Ploso,Kediri,Jatim,Jawa Timur],Sungai B

Gus Kautsar: Santri harus jadi teladan di masyarakat

Sejumlah santri saat menunggu giliran pada lomba membaca kitab dalam Seleksi Olimpiade Santri Nasional di PP Al Hamid Cilangkap Jakarta Timur, Minggu (27/10/2024. ANTARA/HO-Panitia Seleksi Olimpiade Santri Nasional.

Jakarta (ANTARA) - Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kabupaten Kediri Jawa Timur, KH Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar) mendorong para santri untuk memberikan contoh perilaku yang baik agar bisa diteladani oleh masyarakat.

"Sebagai seorang santri, kita berkewajiban membangun pribadi yang santun dan menarik sehingga layak diikuti masyarakat," kata pria yang akrab disapa Gus Kautsar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Pernyataan Gus Kautsar itu disampaikan di depan ratusan santri saat menutup Seleksi Olimpiade Santri Nasional yang merupakan rangkaian dari peringatan Satu Abad PP Al Falah Ploso yang digelar di Ponpes Al Hamid Cilangkap, Jakarta Timur.

Baca juga: Menag ajak santri terus memberi kontribusi untuk negeri

Kepada para santri, Gus Kautsar mengatakan bahwa orang terbaik dari kaca mata agama adalah orang yang menarik dan membangun pribadinya untuk diikuti. Hal tersebut sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW.

Selain menarik, kata dia, santri juga harus menjunjung tinggi adab dan sopan santun sebagaimana diajarkan di pondok-pondok pesantren.

"Di dalam setiap langkah kita ada perintah unsur dakwah. Bagaimana orang yang belum santri atau belum islam itu menjadi tertarik pada Islam," katanya.

Baca juga: Santri dan Resolusi Jihad Santri dalam lintasan literatur sejarah

Dalam seleksi Olimpiade Santri Nasional itu ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten mengikuti berbagai lomba di kompleks PP Al Hamid pada 26-27 Oktober 2024 untuk memperingati satu abad Ponpes PP Al Falah.

Puncak peringatan Satu Abad akan digelar di PP Al Falah Ploso pada tahun depan yang akan dihadiri oleh para alumni yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air dan berbagai belahan dunia.

Ponpes Al Falah didirikan oleh KH Djazuli Utsman pada tahun 1925 di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

Pondok pesantren yang berlokasi di tepi barat Sungai Brantas itu mengajarkan ilmu-ilmu agama dengan metode pengajaran salafiyah.


Baca juga: Kemenag NTB harapkan santri berkontribusi bangun masa depan negara