Artikel - Doktor Zul dan Pendidikan

id Gubernur NTB,Dr Zul,beasiswa pendidikan,siswa polandia

Artikel - Doktor Zul dan Pendidikan

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Zulkieflimansyah saat menerima kunjungan Duta Besar Republik Polandia untuk Indonesia, Beata Stockzynska. (Foto Ist). (1) (1/)

Guncangkan Eropa dengan kaki-kaki kita, biar Eropa tahu kalau NTB sudah datang
Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah yang akrab dipanggil Doktor Zul, benar-benar peduli akan dunia pendidikan bagi putra dan putri daerah "Bumi Sunda Kecil" itu.

Tidak tanggung-tanggung, dia menargetkan dalam satu tahun akan mengirimkan sebanyak seribu mahasiswa untuk kuliah di luar negeri. Suatu investasi jangka panjang.

Memang hasilnya tidak akan dinikmati oleh dirinya pada waktu singkat, saat masih menjabat sebagai gubernur NTB, namun putra Nusa Tenggara Barat sekian belas tahun atau puluh tahun kemudian akan berkibar di dalam negeri maupun luar negeri.

"Guncangkan Eropa dengan kaki-kaki kita, biar Eropa tahu kalau NTB sudah datang," katanya saat melepas mahasiswa yang akan berangkat ke Eropa untuk mengikuti program beasiswa ke Polandia.

Bahkan, dirinya meminta para mahasiswa itu untuk meramaikan media sosial tentang indahnya pengalaman di Eropa, sebagai motivasi dan menginspirasi anak-anak muda lainnya di NTB.

Disebutkan bahwa setiap tutur kata akan menginspirasi banyak anak-anak muda dan memicu semangat anak-anak muda di NTB. Keberhasilan akan mengubah cara pandang ribuan anak NTB.

"Saya senang berusaha mencari apa yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain. Selamat jalan untuk lima pandawa. Eropa itu indah sekali. Tetapi tetaplah ingat kampung halaman," katanya.

Pria kelahiran Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, 18 Mei 1972 itu, menyebutkan putra putri NTB yang dikirimkan adalah bukan murid biasa melainkan murid spesial. Mereka mampu dan pasti akan menjadi pemimpin Indonesia pada masa yang akan datang.

Doktor Ekonomi Industri, Department of Economics University of Strathclyde UK itu, menjelaskan tentang mengapa salah satunya memilih Polandia karena negara itu siap dan memiliki program kuliah gratis untuk tingkat S2, di samping biaya hidup di Polandia yang terbilang cukup terjangkau.

"Polandia juga terletak di jantung Eropa, maka dengan bersekolah di sana akan memperluas cakrawala terhadap beberapa negara besar di Eropa sekaligus," ungkapnya.

Semangat yang luar biasa untuk memajukan pendidikan putra daerah, telah memberikan darah baru bagi bangsa Indonesia, khususnya NTB, ke depannya.

Bukan tidak mungkin nantinya putra putri NTB itu berkibar di luar negeri dan di dalam negeri.

Memang pendidikan bukanlah investasi singkat yang sangat mudah dipetik, namun merupakan investasi jangka panjang.

Dr Zul sendiri ingin menularkan soal pendidikan kepada generasi muda, mengingat putra Sumbawa itu bisa berkuliah ke Eropa, yakni pada 2001 meraih Doktor Ekonomi Industri, Department of Economics University of Strathclyde UK.

Pada 1998, dia meraih gelar Msc Bidang Industrialisasi, Department of Economics University of Strathclyde Glasgow UK dan 1997 meraih Msc Bidang Pemasaran dan Bisnis Internasional, Department of Marketing University of Strathclyde Glasgow UK.

Ia menambahkan cara mengunjungi masa depan adalah dengan merasakan hidup di negara-negara maju, seperti di Eropa, Belanda, dan negara maju lainnya di belahan dunia.

"Ketika kita mengirim orang daerah ke UI (Universitas Indonesia), mereka akan membentuk perkumpulan lokal. Namun jika anak muda kita kirim ke luar negeri, tidak lagi muncul saya orang Padang atau bukan. Tetapi yang muncul adalah suatu kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, semangat itu bergemuruh di dada," jelasnya.

Ia mengungkapkan tentang keseriusan dalam program mengirim mahasiswa NTB ke luar negeri.

Menurut dia, ke depan NTB harus mempunyai program serius, bukan saja mengirimkan 1.000 mahasiswa, tetapi ratusan ribu anak muda ke luar negeri.

"Anak bangsa Indonesia kita harus melakukan yang terbaik untuk negeri ini," katanya.

Selain masalah pengiriman mahasiswa NTB ke luar negeri, dia juga memaparkan rencana seriusnya untuk menjadikan NTB sebagai daerah industrial.

Hal itu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah komoditas di NTB, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja yang akan berimplikasi terhadap penurunan angka kemiskinan di NTB.

"Industrialisasi adalah upaya serius kita untuk meningkatkan nilai tambah komoditas kita. Jangan sampai NTB seperti anak ayam mati di lumbung padi. NTB jadi lumbung pangan nasional, namun ketika musim kering petani kesulitan," ucapnya.

Oleh karena itu, Zulkiflimansyah berharap, apa yang dipaparkan akan menginspirasi anak-anak muda di Indonesia.

"Tidak ada gunanya kita berdiri di sini, jika kita tidak berbuat apa-apa di kampung kita sendri. Pemuda yang mampu mendesain masyarakat Indonesia," katanya.



Kerja Sama

Keseriusan untuk terus mengirim putra putri NTB, dibuktikan pula oleh dirinya dengan menerima kunjungan Duta Besar Republik Polandia untuk Indonesia, Beata Stockzynska, untuk mempererat hubungan kerja sama antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Pemerintah Polandia, khususnya di bidang pendidikan.

Sementara itu, Beata Stockzynska, menyatakan pihaknya sangat menyambut baik rencana Pemprov NTB mengirim seribu mahasiswa per tahun, untuk belajar ke luar negeri, melalui program beasiswa.

"Kami menjadikan NTB sebagai daerah prioritas penerima beasiswa. Universitas terbaik kami di Polandia, siap menerima siswa asal NTB. Berbagai program jurusan dapat dipilih, seperti ilmu budaya, ekonomi, keuangan, ilmu teknik, informatika, teknik mesin, dan kelautan," ucapnya.

Di hadapan sejumlah rektor universitas dan sekolah tinggi di NTB yang saat itu hadir mendampingi gubernur, Dubes Beata juga meyakinkan bahwa Polandia adalah negara yang nyaman sebagai tujuan belajar.

Di samping itu, warga negaranya juga ramah dan penuh toleransi atas perbedaan suku bangsa dan agama.

Hingga saat ini, berbagai negara di Asia, seperti Malaysia, Jepang, dan Thailand juga mempercayakan siswanya untuk menempuh pendidikan tinggi di Polandia.

Di samping kerja sama pendidikan, Dubes juga menyatakan bahwa pihaknya sangat tertarik dengan segala potensi yang dimiliki NTB, serta kesiapannya membuka peluang kerja sama, bukan hanya di bidang pendidikan (peningkatan sumber daya manusia).

Akan tetapi, juga berharap kerja sama diperluas di berbagai sektor, seperti investasi dan bisnis.

Dr Zul meraih gelar sarjana strata satu (S1) di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sederet pendidikan tersebut, semakin membuktikan bahwa putra daerah juga bisa berbicara di kancah nasional dan internasional.

Saat inilah, waktunya generasi muda NTB ikuti jejak Dr Zul supaya ke depannya akan bermunculan ribuan Dr Zul lainnya.