Pemprov NTB- BPOM sukseskan program makan bergizi gratis

id makan bergizi gratis,pemprov ntb,stunting,tengkes,bpom

Pemprov NTB- BPOM sukseskan program makan bergizi gratis

Pj Gubernur NTB Hassanudin menyampaikan presentasi dalam lokakarya bertajuk peningkatan budaya integritas dan efektivitas kinerja untuk pelayanan publik pengawasan obat dan makanan yang digelar BPOM di Mataram, Kamis (28/11/2024). ANTARA/HO-Diskominfotik NTB

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan siap berkolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menyukseskan program pemerintah pusat terkait pemberian Makan Bergizi Gratis kepada para pelajar.

"BPOM memiliki peran dalam hal pengawasan keamanan makanan yang mampu berdampak meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di NTB," kata Penjabat Gubernur NTB Hassanudin di Mataram, Kamis.

Makan Bergizi Gratis merupakan program andalan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dijadwalkan tersedia mulai Januari 2025.

Baca juga: Puluhan koperasi di Lombok Tengah dilibatkan Program MBG
Baca juga: HNSI minta ada ikan sebagai protein pada program makan bergizi


Saat ini program Makan Bergizi Gratis tersebut masih dalam tahap sosialisasi, persiapan, dan uji coba di berbagai daerah, salah satunya di NTB.

Pada 21 November 2024 Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Kelautan dan Perikanan melakukan uji coba pemberian makanan bergizi gratis dengan menu berupa nasi, sayur-mayur, dan olahan ikan untuk 400 pelajar dari dua sekolah di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.

Pemerintah daerah setempat menekankan optimalisasi potensi ikan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis mengingat NTB merupakan daerah maritim.

Lebih lanjut Hassanudin mengatakan pengawasan makanan yang dilakukan oleh BPOM bertujuan untuk menjamin kualitas, gizi, hingga kebersihan dari produk makanan para pelajar sekolah agar terhindar dari tengkes atau stunting.

Baca juga: Sampah sisa makanan bergizi gratis untuk pupuk

Tengkes merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kurang gizi dalam jangka panjang, terutama fase 1.000 hari pertama kehidupan.

Data aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) menyebut angka stunting di NTB pada 2023 sebanyak 12,49 persen, lalu turun menjadi 12,06 persen pada 2024.

Namun, data survei kesehatan masih mencatat bahwa angka stunting di NTB sebesar 24 persen. Pemerintah menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca juga: Pemuda di Mataram dilibatkan dalam program makanan bergizi
Baca juga: Lombok Utara gelar aksi bergizi untuk cegah kasus stunting