Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan koperasi di daerah itu dilibatkan dalam pelaksanaan program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yakni makan bergizi gratis (MBG) bagi pelajar.
"Untuk Lombok Tengah ada 28 koperasi yang diusulkan untuk mendukung program makann bergizi gratis ini," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Tengah Iksan di Lombok Tengah, Senin.
Baca juga: Legislator: Program MBG buka peluang pengusaha lokal di NTB
Pelibatan koperasi dalam program makan bergizi gratis tersebut sesuai dengan surat dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia yang diterima pemerintah daerah.
"Dalam surat itu, pemerintah daerah diharapkan mengirim data jumlah koperasi di Lombok Tengah," katanya.
Ia mengatakan dari 600 koperasi yang terbentuk hingga 2024. Sebanyak 380 koperasi yang masih aktif, namun yang memenuhi syarat untuk mendukung program penyediaan program makan bergizi gratis ada 28 koperasi sesuai dengan sektor yang dibutuhkan.
"Ada 8 sektor yang dibutuhkan dalam mendukung Program Presiden tersebut," katanya.
Baca juga: MBG perlu jangkau daerah terpencil guna tekan stunting
Adapun 8 sektor koperasi yang dibutuhkan dalam mendukung program makanan bergizi gratis tersebut adalah koperasi yang bergerak di sektor beras, telur, ayam, daging, sayur, buah, susu, dan koperasi ikan.
"Dari ratusan koperasi itu, hanya ada 28 koperasi yang bergerak di sektor yang dibutuhkan," katanya.
Ia mengatakan program ini diharapkan dapat mendukung penurunan percepatan stunting, pengurangan angka kemiskinan ekstrem dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
"Program ini sangat baik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kapan dilaksanakan, masih menunggu arahan dari pemerintah pusat," katanya.
Baca juga: Kementan susun peta jalan penyediaan daging-telur mendukung MBG Prabowo
Selain itu, pelibatan koperasi dalam program unggulan Presiden Prabowo tersebut diharapkan mampu mengembangkan kemandirian koperasi di Indonesia, khususnya Lombok Tengah.
"Kami mendukung program ini, karena bisa mengembalikan kejayaan koperasi pada masa Presiden Soeharto," katanya.