Gubernur: program beasiswa Polandia bukan gagah-gagahan

id Gubernur NTB,Zulkieflimansyah,Program Beasiswa,Polandia

Gubernur: program beasiswa Polandia bukan gagah-gagahan

Gubernur NTB Zulkieflimansyah.

Polandia itu seperti wanita cantik yang angkuh, memang susah didekati awal-awal tapi sekali kita terpikat hatinya susah kita akan melepaskan diri dari jeratannya
Mataram (Antaranews NTB) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menegaskan program beasiswa ke Polandia untuk anak-anak muda di daerah itu bukanlah murni kemauannya atau sekadar gagah-gagahan, melainkan karena kualitas pendidikan di negara itu tidak kalah dengan negara Eropa lainnya.

"Setelah kami ke sana, ternyata Polandia itu luar biasa. Biaya pendidikan di Polandia dan di Ceko itu lebih murah dari yang kita bayangkan, yaitu per semester hanya seribu euro bahkan bisa dinego," ujarnya saat sidang paripurna DPRD NTB dalam rangka memperingati HUT-60 NTB di Mataram, Kamis (13/12).

Ia mengungkapkan alasan pemilihan Polandia sebagai negara tujuan pertama dari program pengiriman 1.000 mahasiswa asal NTB, yakni karena adanya tawaran dari Duta Besar Polandia Peter Gontha untuk bisa menyekolahkan putra-putri NTB di Polandia.

"Kenapa tidak Jerman atau Inggris dan lainnya, karena sekolah di Polandia itu ternyata banyak yang digratiskan pendidikannya. Bahkan, setelah ini kita lakukan dengan baik, kita juga mendapatkan tawaran bersekolah ke Turki. Jadi kenapa tidak kita juga akan mengirimkan ke sana anak-anak kita," ucap Doktor Zul, sapaan akrab Gubernur NTB itu.

Oleh karena banyak kemudahan yang diberikan Polandia, Zul mengibaratkan negara itu seperti perempuan cantik yang angkuh.

"Polandia itu seperti wanita cantik yang angkuh, memang susah didekati awal-awal tapi sekali kita terpikat hatinya susah kita akan melepaskan diri dari jeratannya," ujarnya.

Ia berharap, minimal dengan mengirim pemuda NTB ke luar negeri dapat memberikan pembelajaran serta pengalaman tersendiri dalam mengasah kepekaan, rasa percaya diri yang tinggi terhadap anak-anak muda NTB.

"Saya membayangkan seribu anak NTB yang kita kirim ke luar negeri, insyaallah menjadi pemimpin masa depan yang piawai berkomunikasi dengan bahasa internasional sehingga ke depan, mereka bukan hanya siap menjadi Gubernur NTB, tapi juga siap menjadi pemimpin di Republik Indonesia ini," katanya. (*)