Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebut bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) naik 20 persen pada periode bulan Januari-November 2024 bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Capaian ini harus kita apresiasi sebagai hasil dari upaya bersama Kementerian Pariwisata bersama seluruh pihak dalam mendorong kinerja sektor pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan yang memberikan dampak luas bagi masyarakat," kata Plt. Deputi Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan terbarunya, Made menyebut pada November 2024 jumlah kunjungan wisman mencapai 1,09 juta kunjungan.
Jika ditotal sepanjang Januari hingga November 2024, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 12,66 juta kunjungan atau naik 20,17 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023. Pertumbuhan itu tercatat sebagai yang tertinggi dalam periode lima tahun terakhir.
"Masih ada penghitungan untuk performansi pada Desember 2024 yang akan disampaikan secara resmi BPS pada Februari mendatang. Dengan momen libur Nataru, kita tentu berharap kinerja pariwisata kian positif dan berdampak besar pada target capaian kunjungan wisman pada 2024," ujar Made.
Selanjutnya, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) pada Januari-November 2024 mencapai 920 juta perjalanan atau meningkat 22,81 persen dibanding periode yang sama di tahun 2023.
Dengan melihat tren positif tersebut, Made mengatakan pihaknya telah memaksimalkan program-program pemasaran. Di antaranya keikutsertaan dalam ajang bursa pariwisata terbesar kedua di dunia, yakni World Travel Market (WTM) London yang berlangsung pada November 2024.
Program pemasaran dan branding pariwisata Indonesia juga dilangsungkan di Kanada, Australia, Tiongkok, dan sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura serta memaksimalkan cross border tourism di Batam dan Bintan.
Kemenpar juga telah menjalankan program pemasaran kolaboratif dengan berbagai pihak melalui penyelenggaraan familiarization trip dan kampanye Wonderful Indonesia melalui kanal digital yang diharapkan dapat memperkuat citra pariwisata Indonesia di mata dunia sehingga akan mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan.
Baca juga: Kemenpar siap kawal libur nataru lewat program SIAP
Sementara untuk wisatawan Nusantara, program yang dijalankan adalah kegiatan promosi dan pemasaran yang bekerja dengan berbagai pihak.
Mulai dari mitra co-branding Wonderful Indonesia, pemerintah daerah, kerja sama terpadu dengan industri, Di Indonesia Aja Travel Fair, dan lainnya.
Baca juga: Hasil Pra-Rakornas menjadi aksi transformasi pariwisata berkelanjutan
Program pemasaran desa wisata lain yang dimaksimalkan yaitu Beti Dewi, Senandung Dewi, serta paket wisata 3B (Banyuwangi, Bali Barat, Bali Utara).
"Tahun 2025 ini Kemenpar akan memaksimalkan program pemasaran pariwisata dengan memperhatikan tren baru dalam berwisata 2025, misalnya liburan ke tempat-tempat yang belum terkenal (off-the beaten-track), wisata pengalaman (experiential tourism), wisata minat khusus, termasuk gastronomy dan luxury tourism, yang diharapkan dapat berdampak maksimal pada pencapaian target sektor pariwisata," kata Made.