ASEAN perlu bangun opini kolektif hadapi efek tarif Trump

id ASEAN,tarif Trump,efek tarif Trump,opini kolektif ASEAN

ASEAN perlu bangun opini kolektif hadapi efek tarif Trump

Menko PMK Pratikno saat menggelar pertemuan dengan EU-ASEAN Business Council di Kantor Kemenko PMK, Jakarta. (ANTARA/HO-Kemenko PMK)

Jakarta (ANTARA) - Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Teuku Rezasyah mengatakan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) perlu membangun opini kolektif negara-negara anggota ASEAN dalam menghadapi efek pengenaan tarif yang dilaksanakan Presiden AS Donald Trump.

“ASEAN harus satu kata,” tegas Reza saat dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, Kamis.

Menurut Reza, ASEAN dapat bernegosiasi dengan negara di luar ASEAN agar produk-produk yang masuk ke negara-negara anggota ASEAN itu dapat mendukung nilai tambah dalam pembangunan ekonomi ASEAN.

Dia memberi contoh negara di luar ASEAN itu diantaranya seperti China, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat dan lainnya.

Baca juga: Jadwal ASEAN Club Championship: Indonesia masih berpeluang lolos

“Misalnya produk-produk yang bisa mendukung ekspor (negara anggota) ASEAN ke luar negeri. Produk-produk (dari negara lain) itu harus meningkatkan produktivitas ASEAN,” ujar Profesor Muda Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran itu.

Baca juga: ASEAN bisa bentuk Dewan Tetua bantu selesaikan krisis Myanmar

Produk-produk tersebut bukanlah produk “dumping” melainkan produk kualitas tingkat tinggi yang masuk ke ASEAN, tambah Reza, seraya mengatakan produk yang masuk itu harus jelas country of origin-nya, bukan produk campuran dari negara lain.

Reza menegaskan bahwa suara ASEAN—termasuk Myanmar—harus bulat agar mampu menghadapi efek pengenaan tarif dari Amerika Serikat itu dan tidak menjadi bagian dari strategi perang dagang negara tersebut.