Mataram (Antaranews NTB) - Sekolah Luar Biasa (SLB) Tingkat SD dan SMP di Dusun Telaga Bagek, Desa Anyar, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, kekurangan tenaga pengajar.
"Kendala yang kami hadapi untuk saat ini adalah kurangnya tenaga pengajar," kata Indra, guru di sekolah tersebut, Senin.
Indra mengatakan pengajar yang masih aktif di sekolah ini berjumlah enam orang.
Sekolah Luar biasa Bayan ada dua tingkatan, SD dan SMP. Murid sekolah dasar berjumlah 20 murid dan SMP sebanyak empat murid. "Totalnya 24 siswa," kata Indra.
Indra mengungkapkan, untuk mengajari murid tersebut harus dilakukan secara tatap muka satu persatu dan hal ini lebih optimal dalam pengajaran.
Ia berharap ke depannya ada tambahan tenaga pengajar di sekolah ini, sehingga proses belajar mengajar lebih efektif lagi.
Hal senada diungkapkan Erna, Guru di SLB Bayan, sekolah masih kekurangan tenaga pengajar, seperti saat ini guru yang berlatar belakang pengajar tunanetra hanya satu orang, selebihnya guru biasa.
Erna mengungkapkan kecacatan siswa-siswi bermacam-macam, seperti Tuna Netra (buta), Tuna Rungu (tuli), Tuna Wicara (bisu), Tuna Daksa (cacat fisik), dan Tuna Grahita (keterbelakangan mental).
"Kami sebagai pengajar pun harus memiliki kesabaran ekstra dalam menghadapi mereka, karena diantara mereka banyak pula yang nakal," katanya.
Sekolah Luar Biasa Bayan kekurangan guru
Kendala yang kami hadapi untuk saat ini adalah kurangnya tenaga pengajar