Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mendukung bertambahnya pemain industri satelit Low Earth Orbit (LEO) di Indonesia, sehingga dapat menciptakan kompetisi yang sehat dan memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat dalam mengakses konektivitas.
Meutya di Jakarta, Jumat malam, mengatakan, pihaknya telah menerima pemain satelit LEO asal AS yaitu Amazon Kuiper yang mengutarakan minatnya meramaikan industri telekomunikasi berbasis satelit di Indonesia.
"Kita perlu juga kompetisi terhadap Starlink yang saat ini merajai pasar dan cukup masif. Begitu pun kalau ada dari lokal ataupun negara lain, lokal tentu lebih bagus. Pada prinsipnya kita juga dorong mereka (pemain satelit LEO asing) yang mau masuk untuk menggandeng perusahaan lokal maupun operator seluler lokal," katanya.
Dalam pertemuan dengan Menkomdigi, Amazon Kuiper disebut telah menjabarkan secara baik rencana investasi dan bentuk layanannya untuk masyarakat Indonesia, sehingga hal itu dinilai sebagai keterbukaan korporasi kepada pemerintah yang positif untuk didukung.
Meutya menyebutkan kehadiran satelit LEO sebagai satelit orbit rendah nantinya juga tidak akan mengganggu layanan satelit yang sudah diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat di fasilitas-fasilitas publik.
Baca juga: Gubernur NTB terpilih Iqbal temui Menteri Komdigi bahas blank spot
Satelit pemerintah yang dimaksud mengacu pada Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1) yang jelas-jelas memiliki perbedaan sifat karena berada di orbit yang tetap atau dikenal juga sebagai Geostationary Earth Orbit (GEO).
Sejak diresmikan beroperasi di akhir Desember 2023 hingga data terbaru dari Kemkomdigi yaitu 29 Oktober 2024, sudah ada 18.501 titik fasilitas-fasilitas publik yang telah dilayani SATRIA-1.
Baca juga: KemenPANRB-Komdigi berkolaborasi perkuat kebijakan digital pemerintah
"Ini kan LEO (yang didukung pertumbuhannya), jadi gak tumpang tindih. Kan teknologinya beda (dengan SATRIA-1)," kata Meutya menjawab pertanyaan wartawan saat ditanyai kekhawatiran layanan LEO mengganggu SATRIA-1.