Inflasi Malaysia meningkat perlahan 1,5 persen

id inflasi Malaysia,Februari 2025,DOSM

Inflasi Malaysia meningkat perlahan 1,5 persen

BI Riau menggencarkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 43 titik lokasi hingga akhir 2023. dok.ANTARA.

Kuala Lumpur (ANTARA) - Inflasi Malaysia yang diukur melalui Indeks Harga Konsumen mengalami peningkatan perlahan sebesar 1,5 persen pada Februari 2025, menurut Departemen Statistik Malaysia (DOSM).

Kepala Statistik Malaysia Mohd Uzir Mahidin dalam pernyataan media dikeluarkan di Putrajaya, Jumat, mengatakan peningkatan inflasi pada Februari 2025 didorong oleh melambatnya kenaikan inflasi pada kelompok utama di antaranya perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 2,3 persen; rekreasi, olah raga dan budaya sebesar 1,5 persen; kesehatan 1,0 persen; transportasi 0,7 persen dan dekorasi, perangkat keras dan pemeliharaan rumah tangga sebesar 0,3 persen.

Namun, ia mengatakan beberapa kelompok mencatat kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya terjadi pada perawatan pribadi yang mencapai 3,7 persen (Januari 2025, 3,3 persen); perlindungan sosial, barang dan jasa mencapai 1,9 persen (Januari 2025, 1,6 persen); pendidikan, asuransi dan jasa keuangan mencapai 1,5 persen (Januari 2025, 0,6 persen).

Kelompok makanan dan minuman menyumbang 29,8 persen dari total Indeks Harga Konsumen tertimbang kenaikan sebesar 2,5 persen pada Februari 2025 (Januari 2025, 2,5 persen).

Kenaikan harga santan segar dan santan instan masing-masing sebesar 27,0 persen dan 8,7 persen pada Februari 2025 dibandingkan 21,9 persen dan 3,8 persen pada Januari 2025 juga turut berkontribusi terhadap peningkatan inflasi subkelompok makanan di rumah.

Kenaikan harga kelapa di pasar Malaysia sejak Oktober 2024 bukan hanya disebabkan oleh berkurangnya pasokan kelapa lokal, tetapi juga kurangnya pasokan dari seluruh dunia seiring dengan musim pemasakan kelapa.

Baca juga: Tiga nelayan Indonesia masuk ke perairan Malaysia dipulangkan

Sebanyak 650 metrik ton kelapa tua diimpor oleh Federal Agricultural Marketing Board (FAMA) untuk digunakan masyarakat menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Uzir mengatakan inflasi negara bagian tercatat di bawah nasional yang mencapai 1,5 persen. Namun, empat negara bagian mengalami peningkatan di atas inflasi nasional, di antaranya Johor sebesar 2,1 persen, Sarawak 1,9 persen, Selangor 1,9 persen, dan Malaka 1,6 persen.

Baca juga: Menlu Sugiono apresiasi kemajuan negosiasi perbatasan RI dengan Malaysia

Sebagai perbandingan inflasi dengan negara-negara tertentu, ia mengatakan inflasi di Malaysia (1,5 persen) lebih rendah dibandingkan inflasi di Vietnam yang mencapai 2,9 persen dan Filipina 2,1 persen.

Sementara itu, ia mengatakan angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Thailand yang mencapai 1,1 persen), Indonesia -0,1 persen dan China -0,7 persen.