Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan saat Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.
"Itu sesuai dengan informasi dari BMKG Zainuddin Abdul Madjid, yang menyebutkan pada periode peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba diprediksi berlangsung sepekan ke depan," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Kamis.
Dengan demikian, lanjutnya, potensi perubahan cuaca saat Lebaran 2025 terjadi karena masih aktifnya gelombang atmosfer serta kondisi kelembapan udara yang cukup basah di wilayah NTB.
Hal itu mengakibatkan potensi hujan masih berpeluang terjadi pada saat Lebaran 2025 namun intensitasnya sudah tidak semasif pada periode arus mudik.
"Terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di Kota Mataram dan wilayah NTB secara umum," katanya.
Baca juga: Belasan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem di Mataram
Terkait dengan itu, lanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mengimbau agar masyarakat dan pemangku kepentingan tetap waspada terhadap potensi bencana yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, banjir bandang, genangan, angin kencang, puting beliung, petir, pohon tumbang, baliho roboh, dan berkurangnya jarak pandang.
Selain itu bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, wisata bahari, dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir, lanjut dia, waspada tinggi gelombang yang mencapai di atas dua meter di Selat Lombok Bagian Utara dan Selatan, Selat Alas bagian selatan, Perairan Utara NTB, Perairan Selatan NTB, Perairan Selatan Sumbawa, dan Samudera Hindia Selatan NTB.
"Jika tidak ada kepentingan mendesak selama periode peralihan musim, masyarakat sebaiknya tetap berada di rumah untuk menghindari potensi bencana yang tidak diinginkan," katanya.
Baca juga: Waspadai potensi cuaca ekstrem di Mataram saat musim pancaroba
Baca juga: PUPR Mataram tangani tanggul jebol akibat cuaca ekstrem
Baca juga: Kapolresta Mataram minta jajarannya siaga hadapi potensi bencana alam