Menbud membuka pameran SUNTING terkait perjuangan perempuan

id Fadli Zon,Menteri Kebudayaan,Pameran Sunting,Perjuangan Perempuan

Menbud membuka pameran SUNTING terkait perjuangan perempuan

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon saat melihat sejumlah koleksi pameran Sunting, di Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, pada Senin (21/4/2025). (ANTARA/Sri Dewi Larasati)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon resmi membuka pameran "SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan", di Museum Nasional Indonesia, pada Senin.

Menurutnya, pembukaan pameran tersebut bertepatan dengan Hari Kartini, yang bukan semata-mata peringatan perjuangan perempuan, tapi juga perjuangan bangsa.

"Kemajuan keadilan, pendidikan yang setara. Dan tentu saja mewujudkan keadilan yang luar biasa, dan sejak dulu kala perempuan Nusantara bukan pelengkap, tapi penggerak utama perubahan," kata Menbud Fadli Zon, saat pembukaan pameran, di Jakarta Pusat, pada Senin (21/4).

Ia mengatakan pameran ini terinspirasi dari sejarah literasi perempuan Indonesia yaitu Sunting Melayu yang merupakan sebuah surat kabar perempuan pertama yang diterbitkan oleh Rohana Kudus, wartawan dan pemimpin redaksi pertama perempuan Indonesia pada tahun 1912.

Menampilkan berbagai dokumen dan arsip, karya seni instalasi hingga berbagai video wawancara, bertujuan bukan hanya untuk mengenalkan kembali narasi sejarah, namun juga membuka ruang diskusi.

Baca juga: Menbud siap menjalin kolaborasi hadirkan museum film yang proporsional

"Seperti sunting yang memperindah dan menatakan rambut, perempuan Indonesia telah memperindah dan menata perjalanan sejarah bangsa ini dengan kecerdasan, keteguhan, dan keberaniannya telah memperkokoh tantangan nilai sosial, memperjuangkan hak-hak kemanusiaan, dan menggerakkan bangsa menuju perubahan yang berkeadilan," ucapnya.

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045 yang menempatkan penguatan perempuan sebagai satu pilar kesejahteraan dan kemajuan bangsa.

Baca juga: Menbud membuka pameran lukisan sejarah AL Rusia di Museum Bahari

Fadli pun berharap pameran lukisan tersebut memperkokoh kesadaran kolektif, pentingnya kesetaraan keberagaman dan keadilan, memberdayakan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan berbudaya.

"Semoga semangat perjuangan yang diwariskan para tokoh perempuan bangsa yang begitu banyak dan mempunyai jejak yang panjang dalam sejarah bangsa. Mudah-mudahan perempuan Indonesia perannya akan semakin menyala sebagai sumber inspirasi menuntun langkah kita bersama menghadapi tantangan zaman," katanya.