Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Denmark Lars Løkke Rasmussen menyatakan bahwa Denmark akan terus mendorong penguatan kerja sama antara Uni Eropa (EU) dengan Indonesia melalui dukungan terhadap negosiasi kesepakatan perdagangan bebas (FTA).
“Kami sangat mendukung negosiasi kesepakatan perdagangan bebas antara EU dan Indonesia, dan saya berjanji akan menjadikannya sebagai prioritas saat Denmark memimpin Uni Eropa,” kata Rasmussen dalam pernyataan pers bersama Menlu RI Sugiono di Jakarta, Selasa.
Menlu Denmark mengatakan bahwa hubungan dengan Indonesia memiliki potensi penguatan di berbagai bidang, sebagaimana tercermin dari rencana aksi kerja sama bilateral yang ia tandatangani bersama Menlu RI usai pertemuan bilateral di Gedung Pancasila Kemlu RI.
Menurut Rasmussen, rencana aksi tersebut merupakan bukti akan eratnya hubungan Indonesia dan Denmark serta adanya kesamaan ambisi untuk semakin menguatkan kerja sama tersebut.
Terlebih, sejumlah perusahaan Denmark telah berpartisipasi dalam beberapa sektor kunci di Indonesia dan siap menjajaki peluang baru dalam perdagangan dan investasi bilateral, kata dia.
Baca juga: Menlu ungkap sudah ajukan pertemuan Prabowo-Trump
Ia pun mengaku keputusannya untuk melakukan kunjungan ke Indonesia saat libur Paskah di negaranya menunjukkan “komitmen kuat Pemerintah Denmark untuk memajukan hubungan dengan Indonesia”.
Negosiasi FTA antara Indonesia dan EU masih berlangsung sejak Juli 2016, dan babak ke-19 perundingan tersebut berlangsung pada Juli 2024 lalu. Apabila disahkan, FTA tersebut diharapkan memperluas akses pasar dan meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan EU.
Baca juga: Beijing menjawab sikap Menlu AS batasi visa diplomat dan jurnalis
Neraca perdagangan Indonesia dan EU pada 2024 mencatatkan nilai surplus bagi Indonesia 4,5 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia ke EU mencatatkan nilai 17,3 miliar dolar AS dengan tren positif 4,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kemudian, impor Indonesia dari EU tercatat 12,8 miliar dolar AS dengan tren penurunan 9,12 persen. Sementara itu, Denmark akan mengambil alih pucuk pimpinan Dewan Uni Eropa mulai 1 Juli 2025 dengan masa jabat selama 6 bulan.