Rumah milik anggota TNI yang gangguan jiwa di Bima terbakar

id Rumah milik anggota TNI terbakar,bima,gangguan jiwa,kebaran rumah di bima

Rumah milik anggota TNI yang gangguan jiwa di Bima terbakar

Proses evakuasi kebakaran rumah milik Lettu Inf. Baharudin (45 thn) yang diketahui mengalami gangguan jiwa asal Desa Kuta, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu malam. (Kebakaran Rumah, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bima,)

Bima (ANTARA) - Rumah milik Lettu Inf. Baharudin (45 thn) seorang anggota TNI aktif yang diketahui mengalami gangguan jiwa asal Desa Kuta, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ludes terbakar, Minggu malam.

"Ia, kejadian itu terjadi semalam sekitar pukul 23.00 Wita," ungkap Kepala Dinas Pemandam Kebakaran dan Penyelamatan (Kadis Damkar) Kabupaten Bima A Rifai, kepada ANTARA, Senin.

Menurutnya, berdasarkan keterangan warga sekitar, sumber api diduga berasal dari korsleting listrik akibat tindakan tidak terkendali pemilik rumah yang merusak barang-barang di rumah dan menarik paksa kabel listrik dalam kondisi emosi.

"Hal ini diduga menjadi penyebab terjadinya hubungan arus pendek yang kemudian memicu kobaran api," ujar Rifai.

Baca juga: Enam rumah di Sape Bima hangus terbakar

Ia menjelaskan, Babinsa setempat Sertu Wakhid, bersama masyarakat sekitar segera berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

"Mobil pemadam kebakaran dari Kecamatan Parado tiba di lokasi sekitar pukul 23.30 Wita dan berhasil memadamkan api secara total. Situasi akhirnya dinyatakan kondusif sekitar pukul 01.40 Wita dini hari," paparnya.

Rifai menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp50 juta.

"Lettu Baharudin diketahui tinggal seorang diri dalam kondisi mental yang tidak stabil. Ia dilaporkan kerap mengunci diri di rumah, menutup semua pintu dan jendela dengan paku, serta menolak berinteraksi kecuali dengan adiknya yang rutin mengantar makanan," tandasnya.

Baca juga: Dua rumah di Bima terbakar

"Ia juga memiliki ketakutan irasional terhadap kabel dan lampu, yang menurutnya merupakan bagian dari jaringan intelejen yang mengawasinya," sambung Rifai.

Setelah kejadian, lanjutnya, pemilik rumah telah diamankan oleh pihak Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat untuk menghindari kejadian serupa serta menjamin keamanan lingkungan sekitar.

"Saat ini, perhatian serius dibutuhkan untuk menangani kondisi kejiwaan yang bersangkutan, termasuk potensi pemindahan atau rehabilitasi medis," terangnya.

Terakhir, Rifai menuturkan, pentingnya koordinasi lintas sektor, terutama antara pemerintah daerah, TNI/Polri, dan instansi kesehatan mental.

"Penanganan warga dengan gangguan jiwa yang memiliki risiko tinggi terhadap diri sendiri maupun orang lain membutuhkan pendekatan yang lebih sistematis dan humanis," imbuhnya.

"Kami berharap kepada Bupati Bima, Wakil Bupati Bima, dan pihak terkait lainnya agar segera menindaklanjuti kasus ini dengan intervensi kesehatan jiwa yang tepat, serta melakukan evaluasi sistem pengawasan dan respons darurat di tingkat desa," pungkasnya.

Baca juga: BPBD tangani kebakaran hutan di Kabupaten Bima
Baca juga: Kebakaran pasar di Kabupaten Bima hanguskan 14 lapak