Prabowo berupaya pangkas regulasi investasi yang rumit

id Hendarsam Marantoko,Hendarsam,Prabowo Subianto,Prabowo

Prabowo berupaya pangkas regulasi investasi yang rumit

Tangkapan layar - Politikus Partai Gerindra Hendarsam Marantoko. ANTARA/Agatha Olivia Victoria

Jakarta (ANTARA) - Politikus Partai Gerindra Hendarsam Marantoko menilai Presiden RI Prabowo Subianto berupaya memangkas regulasi rumit yang kerap menghambat masuknya investasi.

"Itu sudah jadi perhatian beliau (Prabowo Subianto), bahkan warning kepada jajaran agar regulasinya untuk diperbaiki," kata Hendarsam dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk Kinerja Pemerintah dan Optimisme Publik yang disiarkan di akun Youtube Trijaya FM yang dipantau di Jakarta, Sabtu.

Menurut Hendarsam, salah satu indikator sebuah investasi berhasil bagi negara adalah dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Meski demikian, yang terjadi saat ini pihak swasta dari luar maupun dalam negeri kerap dihadapkan dengan birokrasi yang berbelit-belit ketika ingin berinvestasi.

"Bayangkan saja kalau ada investasi dari luar ingin bangun pabrik, regulasinya panjang 3 tahun sampai 4 tahun tidak selesai. Hal ini yang akan menghambat terbukanya lapangan pekerjaan," kata Hendarsam.

Baca juga: Kabinet Prabowo kompak wujudkan Astacita

Tidak hanya gagal membuka lapangan pekerjaan, kondisi tersebut bisa membuat Indonesia sulit mendapatkan kesempatan transformasi teknologi dan informasi dari negara asing. Dalam forum diskusi yang sama, politikus PKB sekaligus anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin juga mengatakan hal yang sama.

Menurut Zainul, investasi yang sehat dapat menciptakan perekonomian yang stabil bagi negara.

Baca juga: Prabowo antar langsung keberangkatan Macron ke Singapura

"Pertumbuhan ekonomi yang stabil harus berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat bawah," kata dia.

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa pemangkasan regulasi investasi dapat berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi masyarakat bawah.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.