Jakarta (ANTARA) - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengakui permainan yang terburu-buru menjadi pemicu kekalahan yang membuat langkah mereka kandas dalam semi final ajang Indonesia Open 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu.
"Saat poin-poin krusial, kami malah bermain terburu-buru dan hal itu menjadi bumerang untuk kami," kata Fajar dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Fajar/Reza dipaksa mengakui keunggulan ganda putra Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae lewat pertarungan rubber game 18-21, 21-19, 21-23. Fajar mengaku sudah mengeluarkan permainan terbaik untuk menciptakan final sesama wakil tuan rumah.
Peraih medali perak Asian Games 2018 itu sebelumnya membawa motivasi tinggi untuk menyusul Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani yang sudah terlebih dahulu mengunci tempat di partai puncak.
Baca juga: Putri Kusuma nilai persaingan di Indonesia Opensama seperti turnamen lain
Dia menyebut permainan yang terburu-buru membuat peluang yang terbuka tidak berbuah poin dan berbalik menjadi keunggulan lawan. Rian juga mengakui mereka terlalu terburu-buru menyerang sebelum mengatur pola permainan dengan matang.
Baca juga: Pebulu tangkis Felisha tak mempermasalahkan ekspektasi besar para penggemar
"Ke depannya kami harus lebih sabar lagi dan tidak terburu-buru saat menyelesaikan serangan dan bermain lebih aman lagi," katanya.
Fajar/Rian menaruh besar kepada pasangan Sabar/Reza yang akan berlaga pada partai final, terutama harus bisa mengatur serangan mengingat lawan sangat tangguh dalam bertahan.