Jakarta (ANTARA) - PT Timah Tbk menargetkan lahan eks PT Koba Tin di Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung mulai berproduksi pada 2026.
“Mudah-mudahan di tahun depan kami sudah memberikan kontribusi,” ucap Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Nur Adi Kuncoro dalam konferensi pers selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 di Jakarta, Kamis.
Adi menjelaskan bahwa PT Timah sudah mengambil alih Izin Usaha Penambangan (IUP) milik PT Kobatin pada tiga kawasan potensial di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sejak akhir 2024, dengan luas yang kurang lebih 200 hektare.
Baca juga: PT Timah perbaiki pengamanan mencapai target produksi 21.500 ton
Saat ini, lanjut dia, perusahaan pelat merah tersebut sedang melakukan survei yang akan dilanjutkan ke kegiatan pengeboran. Oleh karena itu, kini PT Timah belum bisa memberikan penjelasan mengenai berapa potensi cadangan lahan eks PT Koba Tin tersebut, sebab masih dalam tahap survei.
“Setelah kelihatan, cadangan akan kami tindak lanjuti di dalam rencana kerja produksi tahun depan,” kata Adi.
Baca juga: Eks Dirjen ESDM divonis 4 tahun penjara
Adapun tiga titik yang sebelumnya masuk IUP PT Koba Tin dan sudah diserahkan ke PT Timah yaitu wilayah penambangan Kinari, Pungguk, dan Marbuk.
IUP di tiga kawasan potensial milik eks PT Koba Tin itu resmi diambil alih PT Timah Tbk lewat surat putusan Menteri Energi dan Sumber Daya Milenial (ESDM) No T-67/MB.04/MEM.B/2024 tanggal 1 Februari 2024.