Legislator minta Pemprov NTB evaluasi sistem pendakian cegah kecelakaan

id NTB,Gunung Rinjani,Pemprov NTB,DPRD NTB,Pendaki Brasil,Brasil,Evaluasi Sistem Pendakian

Legislator minta Pemprov NTB evaluasi sistem pendakian cegah kecelakaan

Ketua Komisi II Bidang Perekonomian DPRD Nusa Tenggara Barat, Lalu Pelita Putra. ANTARA/Nur Imansyah.

Mataram (ANTARA) - Sejumlah anggota DPRD Nusa Tenggara Barat meminta pemerintah baik provinsi dan pusat melakukan evaluasi sektor pariwisata setempat khususnya sistem pendakian di Gunung Rinjani sebagai bentuk upaya antisipasi dan pencegahan terjadinya kecelakaan seperti yang dialami pendaki asal Brazil Juliana Marins.

"Saya kira harus ada dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap dunia pariwisata kita, sehingga kasus-kasus kecelakaan di destinasi wisata, seperti yang dialami pendaki asal Brazil Juliana Marins bisa kita dicegah lebih awal," kata Ketua Komisi II Bidang Perekonomian DPRD Nusa Tenggara Barat, Lalu Pelita Putra di Mataram, Kamis.

Ia tidak menampik dalam penanganan wisatawan Brasil yang terjatuh di Gunung Rinjani pasti ada kekurangan, apakah itu dari sisi peralatan maupun SDM, namun dirinya menilai bahwa sesungguhnya Tim SAR sudah berupaya dan mengerahkan seluruh tenaga untuk melakukan penyelamatan. Hanya, saja di lokasi kondisi cuaca tidak mungkin dilakukan evakuasi secepatnya.

"Jadi ini karena kondisi di seputar lokasi yang tidak menentu, kemudian medan juga sulit, sehingga mempersulit upaya penyelamatan," tegasnya.

Baca juga: Begini alasan BMKG soal cuaca berubah cepat di Gunung Rinjani

Meski demikian, menurut anggota DPRD NTB dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Lombok Tengah ini meminta harus ada evaluasi menyeluruh terhadap dunia pariwisata di NTB, tidak hanya pada Gunung Rinjani, tetapi juga destinasi wisata lainnya.

"Saya kira ini harus menjadi perhatian kita semua baik pemerintah provinsi dan pemerintah pusat bagaimana badan-badan penanganan bencana seperti SAR diperhatikan, apakah itu dari sisi SDM personel dan peralatan yang ada," katanya.

Hal senada juga disampaikan anggota Komisi II DPRD NTB, Lalu Arif Rahman Hakim. Ia menegaskan terlepas dari upaya penyelamatan yang telah dilakukan Tim SAR gabungan, namun pemerintah pusat melalui TNGR selaku pengelola pendakian di Rinjani harus bisa memperketat pintu-pintu pendakian yang ada. Langkah ini diperlukan sebagai bentuk kontrol terhadap para pendaki menuju Rinjani.

Baca juga: Gubernur NTB sampaikan duka cita WNA Brasil meninggal di Rinjani

"Kita tahu banyak pintu-pintu masuk ke Rinjani. Untuk itu, saran kami keberadaan pintu-pintu Rinjani ini harus diperketat. Kemudian, di setiap pintu harus disiagakan petugas supaya pendaki yang masuk bisa di kontrol kondisinya apakah itu kesehatannya, fisiknya, peralatannya, dan sebagainya," terangnya.

Selain itu, kata Lalu Arif, di jalur pendakian perlu juga dilengkapi dengan rambu-rambu peringatan sebagai bentuk kewaspadaan bagi para pendaki. Karena, bagaimana pun menjadi pendaki tidak mudah, butuh kondisi yang prima baik fisik, peralatan, dan pengetahuan tentang medan.

"Bila perlu rambu-rambu ini harus jelas dan diperbanyak, kemudian jalur-jalur ini harus diperjelas karena banyak juga jalur ekstrem yang membutuhkan kewaspadaan, karena perkara mendaki ini tidak mudah sehingga betul-betul selektif, supaya apa yang terjadi seperti kecelakaan wisatawan Brazil itu bisa kita dihindari," katanya.

Baca juga: Pendaki Brazil yang jatuh di Gunung Rinjani ditemukan meninggal
Baca juga: Jenazah pendaki Rinjani asal Brazil bakal diautopsi
Baca juga: Legislator minta Basarnas siapkan peralatan standar penyelamatan di Rinjani
Baca juga: RS Bhayangkara Mataram berangkatkan jenazah pendaki asal Brasil ke Bali

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.