Pembangunan jembatan Lewa Mori di Bima ditargetkan 2026

id NTB,Jembatan Lewa Mori,Kabupaten Bima,Anggota DPR RI Mori Hanafi,Teluk Bima

Pembangunan jembatan Lewa Mori di Bima ditargetkan 2026

Anggota DPR RI dari Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, Mori Hanafi. ANTARA/Nur Imansyah.

Mataram (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI, Mori Hanafi, mengungkapkan proyek pembangunan Jembatan Lewa Mori yang melintasi Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat akan segera direalisasikan pada pertengahan Juli 2026.

"Alhamdulillah, saat ini proses penyusunan Detail Engineering Design (DED) telah memasuki tahap akhir dan ditargetkan rampung pada Oktober 2025, sehingga 2026 jembatan-nya sudah bisa di bangun," kata Mori Hanafi di Mataram, Minggu.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) NTB 1 Pulau Sumbawa ini, mengatakan pembangunan jembatan ini dianggap sebagai proyek spektakuler karena menghabiskan biaya hingga Rp1 triliun yang dianggarkan melalui APBN.

"Nilai investasi Jembatan Lewa Mori mencapai Rp1 triliun, dan diperkirakan konstruksi akan memakan waktu 3 hingga 4 tahun," ujarnya.

Baca juga: Pembangunan jembatan Lewa Mori di Bima direncanakan 2022

Selain itu, Jembatan Lewa Mori, sebagai wakil rakyat dari Dapil NTB 2 Pulau Sumbawa, Mori Hanafi juga mendorong percepatan penyelesaian proyek Samota yang sebelumnya diusulkan dengan anggaran Rp600 miliar. Namun, setelah dilakukan pengecekan dan review mendalam, biaya yang dibutuhkan hanya sekitar Rp400-an miliar.

"Ini juga kami sedang dorong supaya dipercepat," katanya.

Diketahui pembangunan Jembatan Lewa Mori, nantinya akan memperpendek jarak dari Bandara Sultan Salahuddin di Kabupaten Bima dengan Kota Bima sekitar 17 kilometer.

Selain memperpendek jarak antara bandara ke Kota Bima, pembangunan jembatan ini juga terintegrasi dengan pengembangan Teluk Bima. Bahkan, nantinya jembatan ini bisa menjadi destinasi wisata baru di wilayah tersebut.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.