Ruang pameran aman, Museum NTB tangkal banjir dengan respons cepat

id banjir mataram,museum ntb,koleksi artefak,banjir ntb,hujan deras,koleksi museum,respons cepat

Ruang pameran aman, Museum NTB tangkal banjir dengan respons cepat

Petugas museum memeriksa sisa banjir yang menggenangi jalan depan Museum NTB di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (7/6/2025). ANTARA/HO-Museum NTB

Mataram (ANTARA) - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan bencana banjir yang terjadi di Kota Mataram tidak sampai merendam ruang pameran dan koleksi berkat kerja cepat petugas menutup semua akses air.

"Kami segera menutup akses-akses masuk air ke dalam area museum dengan perlengkapan yang tersedia," kata Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam di Mataram, Senin.

Nuralam menceritakan hujan deras yang mengguyur Kota Mataram sejak Minggu (6/7) siang hingga sore menyebabkan air selokan meluap dan berdampak pada lingkungan sekitar Museum NTB.

Saat itu air mulai naik sekitar pukul 17.00 WITA dari saluran drainase di samping SMA Negeri 2 Mataram.

Baca juga: Hujan deras, Banjir rendam sejumlah wilayah di Mataram

Nuralam langsung menginstruksikan seluruh tenaga keamanan dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang rumahnya tidak terdampak banjir untuk berkumpul dan melakukan upaya penanggulangan darurat di Museum NTB.

Pada pukul 22.00 WITA, lanjutnya, air masuk ke dalam area museum dan mencapai ketinggian di atas mata kaki. Skenario evakuasi disiapkan untuk mengantisipasi apabila air terus naik sampai memasuki ruang pameran tetap.

Seluruh pintu ruang pameran dibuka agar mempercepat mobilisasi. Ruang tata usaha yang terletak di lantai dua menjadi tempat penyimpanan darurat koleksi-koleksi artefak berharga jika situasi terus memburuk.

"Kami menyusun langkah evakuasi itu agar koleksi tetap aman, jika air mencapai ruang pameran," kata Nuralam.

Baca juga: Respons cepat! TGC dikerahkan tangani banjir di Mataram

Hingga pukul 23.00 WITA, kata dia, air mulai surut, meski perumahan warga di belakang museum tergenang banjir setinggi pinggang orang dewasa.

Pada Senin sekitar pukul 02.00 WITA saat listrik padam, lanjutnya, para petugas melakukan pembersihan sisa genangan air di dalam museum. Seluruh pintu ruang pameran ditutup kembali setelah air surut sepenuhnya untuk menjaga keamanan koleksi.

"Hingga pagi tadi kami melakukan kerja bakti untuk membersihkan sisa sampah dan lumpur akibat banjir," kata Nuralam.

Berdasarkan analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bencana banjir yang merendam enam kecamatan di Kota Mataram turut dipengaruhi oleh hujan lebat yang menghasilkan tumpahan air sekitar 4,2 miliar liter.

Baca juga: Sebanyak 4,2 miliar liter air hujan tumpah di Mataram

Volume curah hujan yang tercatat melalui data Agroclimate/Automatic Weather Stasiun (AAWS/AWS) dan Automatic Rain Gauge (ARG) adalah AWS Sigerongan sebanyak 111,4 milimeter, AAWS Stasiun Klimatologi NTB sebanyak 74,0 milimeter dan ARG Mataram sebanyak 71,4 milimeter.

Kriteria volume curah hujan yang tercatat itu masuk ke dalam kategori hujan lebat dalam skala harian (sampai dengan 100 milimeter per hari) dan hujan ekstrem dalam skala jam (lebih dari 50 milimeter per jam).

BMKG memperkirakan hujan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di Kota Mataram dan daerah sekitarnya sampai tanggal 9 Juli 2025 mendatang.

Baca juga: Gubernur NTB: ASN libur sementara, Fokus bantu korban banjir di Mataram

Museum NTB telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi jangka pendek untuk mengamankan ruang pameran dan koleksi artefak sesuai arahan dan informasi dari BMKG.

Nuralam mengungkapkan salah satu langkah utama adalah memastikan sistem drainase di sekitar museum bersih dari sampah dan sedimentasi.

"Kami berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar saluran air di sekitar SMA Negeri 2 Mataram yang kemarin menjadi titik luapan bisa dibersihkan dan diawasi lebih ketat," ucapnya.

Baca juga: Gubernur NTB tinjau sejumlah titik banjir di Mataram
Baca juga: Terpopuler: Banjir rendam Kota Mataram, final Piala Emas 2025 hingga menuju Rinjani aman bagi pendaki
Baca juga: Banjir Mataram disebabkan empat faktor cuaca, Ini penjelasan BMKG
Baca juga: Sebanyak 30 ribu jiwa terdampak banjir di Mataram
Baca juga: Pendopo Wagub NTB dan 14 kantor pemerintahan di Mataram terendam banjir

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.