Bima (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bima menghadiri peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia di Ballroom Hotel Marina Inn, Kota Bima, Selasa, menyoroti peran perempuan dalam perdamaian.
Bupati Bima diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra, Fatahullah, menyampaikan bahwa peringatan tahun ini ditujukan untuk menghormati para pekerja kemanusiaan yang mendedikasikan diri membantu masyarakat dalam situasi kedaruratan, serta meneguhkan solidaritas sosial bagi korban konflik.
"Perempuan memiliki peran sentral dalam kehidupan sosial dan perdamaian. Mereka adalah agen perubahan yang mampu menggerakkan harmoni dan memperkuat solidaritas. Karena itu, keberadaan perempuan bukan hanya soal kesejahteraan, tetapi juga strategi pembangunan dan perdamaian yang berkelanjutan," ujarnya.
Sekretaris II Kedutaan Besar Belanda di Indonesia, Zilla Boyer mengungkapkan, bahwa hari Kemanusiaan se-dunia merupakan waktu untuk kembali melakukan refleksi.
"Inilah saatnya kita memberikan penghormatan kepada mereka yang mendedikasikan diri untuk melindungi dan menguatkan masyarakat di masa-masa sulit," tandasnya.
Baca juga: Festival Kampo Mahawo miliki makna mendalam bagi masyarakat Bima
Namun ini, lanjutnya, juga saat untuk menatap ke depan ketika kita berbicara tentang keterkaitan antara kemanusiaan, pembangunan dan perdamaian.
"Kisah di Bima memberikan pelajaran yang lebih nyata karena kita bisa melihat, ketika perempuan kuat, masyarakat juga akan menjadi kuat. Demikian pula ketika pemuda dilibatkan, perdamaian akan lebih berkelanjutan," tegasnya.
Sementara itu, perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Laode M. Thalib, mengungkapkan, bahwa Kementerian Koordinator PMK mendorong gerakan kemanusiaan tidak hanya dalam bencana alam, tetapi pada segala potensi krisis akibat perubahan iklim maupun konflik sosial.
"Kami memberikan apresiasi kepada UN Women yang selama ini telah bekerjasama membangun dan mengedukasi di berbagai daerah. Kita berharap koordinasi ini tetap terbangun dan Bima menjadi bagian dari program desa tangguh," tutupnya.
Baca juga: Dorong kesetaraan jender, perusahaan di Indonesia meraih penghargaan UN Women
Kegiatan yang mengusung tema, "Pertukaran Pengetahuan Humanitarian- Development-Peace Nexus: Perempuan Berdaya untuk Perdamaian Berkelanjutan", merupakan kemitraan Korea International Cooperation Agency/Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA), Kerajaan Belanda dan UN Women.
Pada peringatan tersebut, turut dihadiri para Kepala OPD terkait di lingkungan pemerintah Kota dan Kabupaten Bima serta pegiat kemanusiaan.
Baca juga: Pemberdayaan perempuan, kesetaraan jender adalah hal dasar
Baca juga: Sektor swasta miliki potensi majukan kesetaraan jender
