Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Mataram mendapatkan sejumlah rekaman video yang menampilkan aksi penjarahan dalam peristiwa unjuk rasa yang berakhir pada pembakaran gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Barat, Sabtu (30/8).
"Untuk kasus penjarahan, kami sudah ada punya data-data, seperti rekaman video aksi penjarahan," kata Kepala Satreskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili di Mataram, Rabu.
Regi mengakui pihaknya mendapatkan rekaman video itu bukan hanya dari CCTV yang ada di kawasan DPRD NTB, melainkan ada juga dari video masyarakat yang tersebar luas di media sosial.
Meskipun sudah mendapatkan bukti video, Regi menegaskan bahwa pihaknya belum dapat menarik kesimpulan untuk menetapkan peran tersangka penjarahan.
"Tentu kami harus lengkapi dahulu secara administrasi. Selain memeriksa rekaman video, ada juga kebutuhan keterangan saksi-saksi, dari pihak dewan, satpam, dan saksi di lapangan," ujarnya.
Baca juga: Polisi panggil Ketua DPRD NTB terkait gedung dibakar saat demo
Oleh karena itu, dia memastikan pihaknya belum ada mengamankan maupun menetapkan orang dalam kasus penjarahan ini sebagai tersangka.
"Belum ada yang kami amankan, belum ada tersangka, semua masih proses," ucap dia.
Selain menyelidiki kasus penjarahan, Polresta Mataram juga menangani persoalan pembakaran gedung DPRD NTB yang merupakan ujung dari aksi unjuk rasa akhir pekan lalu tersebut.
"Iya, apakah nantinya akan jadi satu berkas dengan pembakaran. Kami akan lihat dari proses hukum yang berjalan. Yang jelas, itu kami pastikan hasilnya dari gelar perkara," kata Regi.
Baca juga: Pembakaran Gedung DPRD NTB jadi introspeksi para anggota dewan
Baca juga: Gubernur Iqbal: Perbaikan Gedung DPRD NTB yang terbakar lihat kondisi fiskal
Baca juga: Kejati: Gedung DPRD NTB terbakar tak hambat penyelidikan dana pokir
Baca juga: DPRD NTB memastikan kerja dewan berjalan pascapembakaran
