Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Mataram memanggil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Barat Isvie Rupaeda terkait penanganan gedung yang dibakar dalam aksi unjuk rasa pada hari Sabtu (30/8).
"Jadi, tindak lanjutnya, Senin (8/9) nanti kami minta Bu Ketua DPRD NTB hadir memberikan keterangan terkait pembakaran gedung DPRD NTB," kata Kepala Satreskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili di Mataram, Rabu.
Selain Ketua DPRD NTB, kepolisian juga butuh keterangan dari jajaran DPRD NTB maupun saksi di lapangan.
"Jajarannya (DPRD NTB), satpam, saksi di lokasi, semua akan kami mintai keterangan," ujarnya.
Baca juga: Pembakaran Gedung DPRD NTB jadi introspeksi para anggota dewan
Dia mengatakan permintaan keterangan ini sebagai bagian dari kebutuhan polisi untuk menentukan status penanganan perkara.
"Ini kebutuhan dalam menaikkan nanti ke penyidikan. Jadi, kami harus mendapatkan keterangan, terutama dari Bu Ketua DPRD NTB dan jajaran terkait dengan pertanggungjawaban gedung," ucap dia.
Dari keterangan Ketua DPRD NTB dan jajaran, lanjutnya, polisi akan mengorek perihal kerugian yang muncul dari insiden pembakaran gedung dalam aksi unjuk rasa tersebut.
"Karena naik penyidikan itu harus ada nilai kerugian terlebih dahulu. Berapa nilainya, apa saja yang dibakar dan bagaimana tindak lanjutnya," kata Regi.
Baca juga: Gubernur Iqbal: Perbaikan Gedung DPRD NTB yang terbakar lihat kondisi fiskal
Dia menerangkan bahwa penanganan kasus ini masih berjalan di tahap penyelidikan. Salah satu kelengkapan berkas sudah didapatkan kepolisian, yakni hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP, Regi menyatakan bahwa pihaknya telah menyimpulkan penanganan kasus ini mengarah pada penelusuran peran pelaku pembakaran gedung.
"Arah penyelidikannya ini ke siapa yang membakar," ucap dia.
Kepolisian menyimpulkan hal tersebut dengan memperkuat alat bukti dari pemeriksaan rekaman CCTV maupun video masyarakat.
"Jadi, ini bukan reaksi spontan, tidak ada pembakaran itu spontan, pasti secara sadar membakar. Kami punya bukti video untuk soal itu," ujarnya.
Baca juga: Kejati: Gedung DPRD NTB terbakar tak hambat penyelidikan dana pokir
Dalam sejumlah rekaman video, kata dia, polisi telah menemukan serangkaian aksi pembakaran gedung.
"Kami punya video bagaimana cara mereka membakar. Ada beberapa yang membakar dari bawah dan ada yang melempar pakai botol," kata Regi.
Lebih lanjut, Regi mengakui aksi pembakaran gedung DPRD NTB dalam unjuk rasa tersebut karena lemahnya pengamanan dengan jumlah massa aksi lebih banyak dibandingkan personel di lapangan.
"Jadi, bantuan itu 'kan karena ada dua titik aksi unjuk rasa. Bantuan pengamanan datang ke DPRD NTB ketika sudah datang aksi," ujarnya.
Baca juga: DPRD NTB memastikan kerja dewan berjalan pascapembakaranBaca juga: Kondisi gedung DPRD NTB rusak parah pasca-dibakar massa
Baca juga: Mencegah bara anarkisme di NTB
